Tips Jadi Pengusaha E-Commerce dari Para Pakar

Mengapa harus menjadi pebisnis e-commerce? Mungkin banyak yang bertanya-tanya soal ini, apalagi bagi mereka yang kurang paham mengenai seluk-beluk dunia IT.

Coba Anda perhatikan, sekarang siapa yang tidak memiliki ponsel? Hampir semua orang memiliki handset di genggaman tangan, dan rata-rata yang mereka pegang adalah smartphone. Jadi kenapa tidak menjadi pebisnis yang melek digital?

Pada acara Digital Marketing & Social Media Conference 2013 yang diadakan oleh Marketing Group, Selasa, 26 November 2013 lalu, ada dua sesi panel diskusi. Salah satunya membahas tentang kemajuan dunia digital dan pentingnya e-commerce.

E-Commerce
(kiri-kanan): Andi Johan (pengamat digital marketing), Adyo Bawono (moderator), Hadi Wenas (Managing Director & Co-Founder Zalora Indonesia), Wilson Cuaca (CEO Scoop)

Diisi oleh tiga panelis yang sudah berpengalaman di bidangnya, seperti Hadi Wenas Co-Founder Zalora Indonesia, Wilson Cuaca CEO Scoop, dan Andi Johan yang merupakan Brand Manager salah satu perusahaan IT internasional. Pada diskusi tersebut, masing-masing dari mereka memberikan tips yang perlu Anda pahami dalam membangun bisnis e-commerce.

Hadi Wenas, Founder & CEO Zalora

Menurut Hadi, jika ingin membuka sebuah bisnis dalam bentuk e-commerce, Anda harus membuat sebuah sistem yang mudah. Misalnya seperti memudahkan khalayak untuk mengakses situs Anda, memudahkan mereka dalam bertransaksi, serta mudah dalam mendapatkan barang.

“Mereka yang melakukan pembelian online biasanya orang-orang sibuk yang malas hunting barang. Jadi penting untuk memberikan kemudahan kepada mereka, seperti free shipping, cash on delivery, atau free and easy return,” tukas Hadi.

“Tidak hanya itu, kemudahan juga akan di dapatkan oleh para pelaku e-commerce dibandingkan dengan mereka yang membuka toko offline. Misalnya memudahkan Anda melakukan pengukuran,” tambahnya.

Wilson Cuaca, CEO Scoop

Karena tips dan keuntungan e-commerce sudah dijelaskan oleh Andri Wenas, selanjutnya Wilson hanya memberikan beberapa hal yang perluAnda pahami dalam merambah dunia digital. Maksudnya, apakah situs Anda e-commerce, website perusahaan biasa, atau sebagai marketplace.

“Layanan e-commerce biasanya dibuat oleh perusahaan retailer, karena harus ada inventory dan full service. Sementara classified hanya berupa iklan atau informasi yang bersifat no payment. Sedangkan marketplace merupakan mediator orang dalam mencari barang, Anda tidak memiliki inventory,” jelas Wilson.

Andi Johan, Pengamat digital marketing

Sebagai pengamat digital marketing, Andi memberikan 4 poin penting jika Anda ingin memulai bisnis e-commerce.

1. Bangun reputasi. Gunanya agar banyak yang merekomendasikan perusahaan Anda lewat media sosial.

2. Mobility. Perlu Anda ketahui, sebanyak 90% dari mereka yang berselancar di dunia maya melakukannya lewat ponsel.

3. Maksimalkan media besar. Google dan Youtube adalah media yang paling sering diakses oleh masyarakat, denganmembuat kampanye di sana, maka akan semakin banyak orang yang dapat melihat merek Anda.

4. Analytics. Lakukan review kepada konsumen, seperti situs apa yang dikunjungi sebelum mereka membuka situs Anda, rentang usia berapa, dan dari strata sosial golongan apa. Gunanya untuk membuat iklan yang efektif, behavior, pattern, serta profile.

Keuntungan lain jika Anda merambah bisnis e-commerce, Anda tidak perlu lagi susah payah mencari lokasi untuk toko nyata, biayanya pun jauh lebih murah. Jadi, apalagi yang Anda pikirkan?

 

Foto: Asep Toni K