Tips Membuat Business Plan Sebelum Berbisnis Online

Business Plan Bisnis Online
Business Plan Bisnis Online

Penggunaan internet yang kian masif di Indonesia dan di seluruh dunia membuat bisnis online dianggap sebagai ladang uang yang prospektif di masa kini dan mendatang. Pilihan produk yang bisa dijual pun banyak. Yang diperlukan seorang seller pemula adalah keberanian untuk memulai langkah yang tepat dalam berbisnis online.

Langkah yang tepat dan terarah bisa ‘dijaga’ oleh business plan yang dibuat oleh calon seller. Untuk itu, membuat rencana usaha cukup penting sebelum berbisnis online. Menurut Rachmad Igen dalam bukunya yang berjudul Strategi Sukses Berjualan Online, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat business plan atau rencana usaha.

1.     Tipe Usaha

Anthony Robbins mengatakan, “There is no greatness without a passion to be great, whether it’s the aspiration of an athlete or an artist, a scientist, a parent, or a businessperson.” Terkadang, seorang calon netpreneur bingung menentukan jenis produk apa yang akan ia jual. Sebaiknya, seller menjual produk yang sesuai dengan passion-nya. Banyak pebisnis sukses yang memulai usahanya dari passion. Misalnya, Wynda Mardio (pemilik Steak Hotel by Steak Holycow dan online shop Cupcakes & Company) dan Diana Rikasari (pemilik Up Shoes).

Seorang seller bisa menentukan produk apa yang akan ia jual sesuai dengan minat, hobi, dan juga keahlian.

 2.     Kebutuhan Modal

Ada dua modal yang sebaiknya disiapkan calon seller sebelum memulai usaha online-nya, yaitu modal investasi dan modal kerja. Yang dimaksud dengan modal investasi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangkan bisnis online, seperti biaya koneksi internet. Sedangkan, yang termasuk dalam modal kerja adalah biaya yang diperlukan untuk membeli barang dari supplier.

 3.     Supplier

Memilih supplier tak boleh sembarang seperti memilih kucing dalam karung. Lakukan riset kecil-kecilan dengan mencari referensi maupun review beberapa supplier di internet. Atau, calon seller bisa juga bertanya kepada orang yang sudah lebih berpengalaman.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam memilih supplier, yaitu lokasi supplier, harga, serta pelayanan. Cari tahu di mana lokasi supplier menyimpan barangnya atau gudangnya. Semakin dekat lokasinya akan semakin baik karena akan memudahkan pengiriman.

Selain itu, seller bisa memeriksa langsung kondisi barang yang akan ia jual. Lalu, calon seller juga sebaiknya melihat harga yang ditawarkan oleh supplier tersebut. Bandingkan dengan alternatif supplier lainnya. Pelayanan yang dilakukan oleh supplier pun jadi faktor pertimbangan dalam memutuskan supplier mana yang akan diajak kerja sama. Apa ada track record yang buruk atau tidak.

 4.     Harga Jual

Salah satu hal yang harus diputuskan dalam membuat rencana usaha adalah menetapkan harga jual. Menetapkan harga jual harus berhati-hati. Sebab, harga jual yang dipasang dapat menjaring pelanggan-pelanggan loyal. Menurut Rachmad Igen, persentase keuntungan yang efektif untuk berbisnis online adalah tidak lebih dari 10%. Tapi, besarnya persentase keuntungan itu tergantung dengan berapa biaya yang harus dikeluarkan  untuk satu kali transaksi barang.

Menentukan persentase keuntungan yang berbeda untuk tiap jenis produk yang dijual bisa jadi strategi untuk menetapkan harga yang bervariasi sesuai dengan tingkat permintaan barang tersebut atau berapa banyak orang yang ingin  membeli barang tersebut.

 5.     Analisa Usaha

Menganalisa usaha penting bagi berkembangnya sebuah bisnis online. Hasil analisis pun bisa dipakai sebagai bahan evaluasi bisnis tersebut. Seller bisa menentukan langkah-langkah apa yang harus dilakukan dan apa yang harus ditinggalkan. ***(psr)

Supported By: 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.