Tips Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Marketing.co.id  –  Artikel Financial Services |Dana pendidikan merupakan salah satu tujuan finansial yang utama bagi sebagian besar orang tua. Mengingat nominalnya yang cukup besar dan mempertimbangkan tingkat inflasi biaya pendidikan yang cukup tinggi, serta semakin ketatnya proses seleksi masuk sekolah dan perguruan tinggi, maka sebaiknya para orang tua menyiapkan dana pendidikan anak sejak dini.  Berikut adalah tips menyiapkan dana pendidikan untuk anak.

Cicil dari sekarang supaya terasa ringan

Dana pendidikan anak sebaiknya mulai disiapkan oleh pasangan yang baru menikah atau baru memiliki bayi, Walau kelihatannya kebutuhan ini masih lama, namun langkah persiapan tersebut akan sangat meringankan cicilan/persiapan dana pendidikan anak. Pasalnya, biaya pendidikan terus mengalami kenaikan setiap tahunnya hingga mencapai sekitar 10% – 15%. Seperti halnya cicilan KPR, semakin lama durasi waktu yang Anda punya untuk mencicil, semakin ringan beban cicilan bulanannya.

Tabungan pendidikan
Anak sekolah sedang melintas

Sebagai gambaran, misalnya kita harus mempersiapkan dana untuk uang pangkal senilai Rp25 juta dalam dua tahun. Untuk mencapai target tersebut kita harus menyisihkan dana untuk investasi senilai Rp989 ribu per bulan dengan asumsi imbal hasil 5%. Tapi apabila kita bisa mulai mempersiapkan dana tersebut lebih awal, misalnya lima tahun sebelumnya, dana yang perlu kita sisihkan per bulannya jadi lebih ringan, hanya Rp367 ribu dengan asumsi imbal hasil sama di 5%.

Baca juga: Total Pembiayaan Pendidikan Danacita Tembus 140 Miliar Rupiah

Manfaatkan diskon pendaftaran di awal

Jelang akhir tahun, dalam waktu dekat ini, sekolah swasta akan mulai membuka pendaftaran bagi calon siswa baru.  Beberapa sekolah swasta menawarkan potongan harga bagi calon murid yang mendaftar di gelombang awal.  Jika saat ini anak Anda akan memasuki jenjang pendidikan yang baru, Anda bisa memanfaatkan kesempatan ini.

Pilihan sarana investasi yang sesuai

Jika Anda masih punya waktu sekitar 1 – 3 tahun untuk menyiapkan dana pendidikan anak, Anda bisa membentuk suatu portofolio investasi yang sebagian besar isinya adalah instrumen reksa dana pasar uang dengan sedikit porsi di reksa dana saham. Reksa dana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan tabungan/deposito dengan tingkat risiko yang relatif rendah, likuid dan bebas biaya transaksi.

Sementara itu, sedikit alokasi pada reksa dana saham akan berfungsi sebagai booster, untuk mempercepat tercapainya tujuan keuangan melalui potensi imbal hasil yang jauh lebih menarik dan tentunya diiringi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.

Bagi yang masih memiliki waktu persiapan selama 3 – 5 tahun, atau dalam jangka waktu menengah, Anda bisa memanfaatkan reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, dan reksa dana pasar uang, atau silakan manfaatkan reksa dana campuran jika tidak mau repot. Komposisi terbesar portofolio investasi sebaiknya diisi oleh reksa dana pendapatan tetap, dengan pertimbangan potensi imbal hasilnya yang lebih menarik dibandingkan reksa dana pasar uang.

Baca juga: Tabungan Pendidikan vs Asuransi Pendidikan, Pilih yang Mana?

Untuk mempersiapkan dana pendidikan dalam jangka waktu yang lebih panjang, di atas 5 tahun, Anda bisa menyusun portofolio dengan porsi reksa dana saham yang lebih banyak.  Dengan potensi imbal hasil yang relatif tinggi, reksa dana saham juga memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi. Dalam investasi berlaku prinsip high risk high return – low risk low return. Oleh karena itu, orang tua juga disarankan untuk tetap melakukan diversifikasi ke reksa dana yang memiliki risiko lebih rendah, seperti reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang. Jadi, pos dana pendidikan jangka panjang ini sangat cocok untuk persiapan masuk ke universitas bila anak Anda saat ini masih di bangku SD.

Penulis: Dimas Ardhinugraha, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.