Tips Menyusun Berita yang Tidak Basi

Membuat inovasi pada produk atau jasa yang brilliant memang akan menjadi pusat perhatian wartawan. Tapi bagaimana bila Anda sebagai PR tidak pandai membuat beritanya? Berita yang Anda lemparkan ke awak media tampak tidak menarik sama sekali, bahkan lebih terkesan basi.

menulis berita yang tidak basiLantas bagaimana caranya agar kabar perusahaan yang fantastis nan bombastis senada dengan rilis berita yang akan Anda tebarkan?

Lisa Zlotnick, senior Vice President Lippe Taylor membeberkan tiga buah tips agar Anda dapat menceritakan berita yang tidak basi kepada para jurnalis.

1.       Berkisah layaknya jurnalis

Apakah perusahaan Anda akan meluncurkan sebuah produk inovatif, mengadakan event, atau membeberkan manajemen baru. Yang jelas, bila kegiatan tersebut ingin diliput oleh jurnalis, maka Anda harus berpikir sebagai jurnalis pula untuk mengisahkan segala cerita.

Jika Anda selama ini hanya memberikan press release dan berharap media dapat membuat cerita sendiri, mulai sekarang buang jauh – jauh cara itu. Sibuknya para jurnalis membuat mereka memilah – milih mana berita yang menarik. Jadi, buat kisah semenarik mungkin dengan tulisan Anda, supaya berita yang Anda lemparkan dipilih.

2.       Berikan kepada ahlinya

Mereka yang ahli akan lebih mengetahui tentang beberapa pertanyaan yang akan diajukan oleh awak media. Jadi, ada baiknya memberikan bagian – bagian kepada ahlinya.

Anda tidak harus membayar seorang penulis untuk membuat press release, atau membayar pembicara khusus sebagai jubir perusahaan. Gunakan saja mereka yang memiliki pengetahuan luas (fanatik) terhadap perusahaan. Nah, dengan wawasan tersebut, mereka yang memiliki bakat menulis cerita akan sangat cocok membuat press release, dan mereka yang pandai berorasi sebagai jubir perusahaan.

3.       Waktu adalah kuncinya

Memperhatikan kejadian terkini untuk kemudian disandingkan dengan berita yang akan Anda tulis akan terkesan lebih menarik. Misalnya Anda memberikan berita tentang inovasi produk makanan yang digoreng tanpa minyak saat harga minyak sedang melambung. Wah, pasti nge-punch banget tuh.

Tidak hanya itu, memikirkan waktu yang tepat untuk awak media juga dinilai penting. Kasus seperti memanggil seorang produser saat program acara mereka sedang berjalan, atau menghubungi editor sebuah majalah ketika mereka sedang memasuki dead line sangat tidak disarankan.

Dengan mengaplikasikan ketiga tips di atas, berita yang Anda buat tidak akan basi lagi. Bahkan ada kemungkinan akan banyak media lain yang tertarik untuk memberitakannya juga. Mantap kan?

 

Sumber: PRNewsOnline | Editor: Wachid Fz | Foto: OpenMoves

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.