Tips Menyusun Jadwal Olahraga Sesuai Kebutuhan

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Tidak ada ukuran yang pasti dalam hal berolahraga. Dimana, setiap individu mempunyai preferensi sendiri, terutama untuk mencapai tingkat kebugaran. Terlebih, setiap orang memiliki tipe tubuh berbeda dan memiliki kebutuhan dan tujuan yang berbeda ketika melakukan olahraga.

herbalife nutrition

Vice President, Worldwide Sports Performance and Fitness, Herbalife Nutrition Samantha Clayton mengatakan, “Berapa lama olahraga yang dibutuhkan tergantung pada tujuan secara keseluruhan. Untuk itu, perlu menyusun jadwal atau program dalam seminggu yang sesuai kebutuhan, yang belum tentu cocok untuk orang lain. Berikut panduan yang dapat menentukan nutrisi dan kebugaran yang sesuai dengan jadwal dan tingkat kebugaran saat ini,” kata Samantha.

Dia menambahkan, ada beberapa sumber yang merekomendasikan 150 menit olahraga dalam seminggu – sekitar 30 menit lima kali seminggu, untuk menurunkan berat badan dan kesehatan umum yang diklasifikasikan oleh aktivitas fisik sedang hingga berat. Namun, jika tujuannya adalah untuk lari maraton, dalam hal ini harus berlatih lebih dari 30 menit setiap kali.

Untuk dapat meluangkan waktu berolahraga yang minim sangatlah penting bagi setiap orang. Meskipun waktu olahraga hanya 30 menit cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatan dengan melakukan olahraga, tetapi harus mencoba untuk melakukan olahraga yang lebih lama.

“Menyusun jadwal olahraga selama seminggu seharusnya tidak membuat stres. Hal ini akan kontraproduktif untuk melakukan olahraga secara terburu-buru di tengah rutinitas sehari-hari. Suasana hati sangat penting ketika melakukan aktivitas fisik yang dapat mempengaruhi kebugaran tubuh,” imbuh dia.

Untuk itu, banyak hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan olahraga. Melakukan aktivitas fisik secara ekstrem akan memperlambat metabolisme, karena tubuh akan mencoba menghemat energi yang berharga, sehingga menyebabkan tubuh membakar lebih sedikit kalori. Selain itu, memaksimalkan tingkat intensitas berolahraga tanpa istirahat yang cukup dapat merangsang pelepasan kortisol, hormon stres akan muncul dan menyebabkan penambahan berat badan.

Baca juga: Herbalife Ungkap Trik Mudah Menghitung Kebutuhan Protein Harian

Aktivitas olahraga dapat menyebabkan robekan kecil di serat-serat otot dan saat proses penyembuhan, otot akan mengalami pertumbuhan. Tanpa waktu penyembuhan dan nutrisi yang cukup, pertumbuhan otot tidak akan beregenerasi dengan baik. Oleh karena itu harus ada waktu untuk beristirahat, melakukan peregangan terlebih dahulu, dan mengembalikan energi, sehingga otot akan kembali pulih dengan cepat.

Dia memaparkan, melakukan olahraga berlebihan yang parah dapat menyebabkan kelelahan, dehidrasi, cedera serius, dan bahkan rhabdomyolysis—suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan otot rusak dan serat otot memasuki aliran darah, yang berpotensi merusak jaringan hati.

“Mengatur waktu untuk olahraga berat menjadi 3-4 hari selama seminggu dan menyisakan 1-2 hari untuk istirahat adalah ide yang baik. Olahraga dapat memberi hasil yang sempurna ketika dilakukan secara konsisten di tengah rutinitas harian,” ujar Samantha.

Dia pun memberikan gambaran jadwal latihan dan istirahat yang direncanakan seminggu, yakni Senin: Lari dan gym, tingkat intensitas tinggi. Selasa: Bersepeda dan yoga, tingkat intensitas sedang. Rabu: Latihan interval berat badan, tingkat intensitas tinggi. Kamis: Hari istirahat aktif untuk jalan santai atau hiking, tingkat intensitas rendah. Jumat: Bersepeda dan lari dengan intensitas sedang namun durasinya lama. Sabtu: Istirahat aktif untuk rekreasi keluarga berenang, dayung, tingkat intensitas rendah dan istirahat di Minggu.

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing & Bisnis

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.