Tips Start-ups: Hindari Investor Tipe Ini!

Ralali, platform daring B2B terkemuka Indonesia, memberikan tips bagi start-ups agar menghindari investor tipe-tipe tertentu . 

Marketingcoid – Saat kita menjalankan bisnis, kita tentu memerlukan pendanaan. Sumber-sumber pendanaan tersebut dapat kita peroleh dari lembaga keuangan, kantong pribadi, pinjaman dari teman, rentenir, perusahaan modal ventura (venture capital firm), dan masih banyak lagi.

Masing-masing sumber pendanaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kita sebagai pihak yang menjalankan bisnis tentu saja menginginkan sumber pendanaan yang paling memberikan keuntungan bagi kita, khususnya dalam jangka panjang.

Bentuk keuntungan jangka panjang tersebut tidak semata dalam hal besaran dana yang dipinjamkan,  kecilnya bunga yang dikenakan, atau ada tidaknya pembagian dividen. Keuntungan tersebut bisa juga dalam bentuk ilmu pengetahuan.

Irwan Suryady (General Manager PT Raksasa Laju Lintang (Ralali.com) memberikan petuah bagi para pelaku start-ups Indonesia yang sedang mencari pendanaan.

Ralali Lebaran Sale; sumber gambar: Ralali.com
Ralali Lebaran Sale; sumber gambar: Ralali.com

Seperti sudah diketahui bersama, Ralali.com menghebohkan dunia start-ups Indonesia dengan keberhasilan mereka mendapatkan pendanaan sekitar Rp 33 milyar dari Cyber Agent Ventures (CAV) dan BEENOS Plaza. Selain, Cyber Agent Ventures (CAV) dan BEENOS Plaza, Ralali.com juga mendapatkan pendanaan dari East Ventures.

Asal tahu saja, para perusahaan modal ventura tersebut bukan perusahaan pertama yang bertemu dan bernegosiasi agar mau membenamkan dananya di Ralali.com. Lantas, apa yang menyebabkan Ralali.com tidak langsung mengambil kesempatan mendapatkan dana yang sangat mereka butuhkan?

Irwan memberikan dua jawaban mengenai keputusan tidak segera mengambil kesempatan mendapatkan dana bagi Ralali. Jawabannya sebagai berikut:

Pertama, menghindari investor yang tidak sevisi, sehati, dan sejiwa. Bahasa gaulnya adalah, menghindari investor yang tidak satu passion dengan Ralali. Ibarat mencari jodoh, Irwan memiliki tujuan jangka panjang menjadikan Ralali sebagai tujuan #1 para perusahaan yang mencari dan ingin memasarkan produk-produk industri MRO (Maintenance, Repair, Operational). Maka, investor yang menanamkan dananya di Ralali harus ada dalam satu frekuensi demi tercapainya tujuan itu.

Kedua, menghindari investor yang sekedar menanamkan dana. Irwan menegaskan, karena Ralali adalah perusahaan dengan tujuan jangka panjang, berarti Ralali harus terus tumbuh dan berkembang. Agar tujuan tersebut tercapai, investor yang menanamkan dana di Ralali harus memiliki pengetahuan yang dapat diajarkan ke Ralali untuk terus tumbuh dan berkembang. Berarti, investor yang sekedar punya uang namun tidak bisa memberikan pengetahuan jelas tidak masuk hitungan.

Itulah dua tipe investor yang perlu dihindari.  Semoga pengalaman Ralali dalam mencari investor memiliki manfaat bagi para pelaku start-ups Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.