Tips & Trik Menggaet Investor Ala Founder Ralali.com

Pitching kepada investor lebih sulit ketimbang mengajukan pendanaan ke bank. Wajar saja, karena angel investor bersedia memberikan bisnis kita pendanaan tanpa bunga.

Joseph Aditya founder ralali.com
Joseph Aditya founder & CEO Ralali.com

Penting untuk diketahui bahwa angel investor merupakan orang-orang yang berani menginvestasikan uangnya pada sebuah bisnis start-up.

Mereka cenderung orang yang sibuk dan selalu memastikan uang yang mereka keluarkan diinvestasikan pada tim atau rekan kerja yang tepat. Tidak mengherankan jika mereka sering kali berpikir ulang untuk mengambil sebuah keputusan investasi.

Dalam artikel ini, Joseph Aditya, founder sekaligus CEO Ralali.com, akan membeberkan kisah suksesnya menggaet investor awal untuk mendanai bisnis yang sedang dibangunnya untuk berkembang lebih jauh lagi.

Menurut Aditya ketika ditemui Marketingcoid beberapa waktu lalu, biasanya yang pertama kali dilihat investor adalah founder-nya. Seperti yang telah diceritakan di atas, mereka akan menggelontorkan uangnya, sehingga mereka akan melihat apakah founder-nya bisa dipercaya atau tidak.

Mereka akan melihat profil dan visi pemilik. Semakin background founder-nya jelas – misal akademiknya bagus atau pernah bekerja di perusahaan besar – semakin besar kemungkinan mendapatkan investor. Setelah itu barulah investor akan melihat timnya.

Selain melihat background founder dan tim, investor juga melihat bisnis model dan market size-nya. Mereka akan melihat apakah bisnis model-nya itu akan bisa besar apa tidak.

Pria yang sangat mengidolakan Jack Ma ini membeberkan pengalamannya ketika pitching kepada investor. Berikut tips & trik menggaet investor ala Joseph Aditya:

Buatlah presentasi yang bagus

Presentasi yang Anda lakukan harus meyakinkan investor, mulai dari diri Anda sendiri, model bisnis, dan market share. Ketiga ha tersebut harus dijelaskan sedetail dan sesimpel mungkin. Mungkin cukup 10 slide saja.

Ini penting untuk dilakukan, karena investor tidak memiliki banyak waktu. Misalnya, dari 10 slide yang akan ditampilkan, langsung saja to the point – problemnya apa, solusinya apa dan market size-nya seperti apa, dan untuk menjalankan itu semua siapa timnya.

“Buatlah presentasi semenarik mungkin ketika menjelaskan market size dan bisnis model,” pesan Aditya.

Networking

Yang terpenting dari itu semua adalah networking. Paling susah itu, lanjut Aditya, bertemu dengan investor itu sendiri sehingga networking itu perlu.

“Waktu itu saya aktif bergaul – seperti ikut ghatering antara investor dan pencari investor. Jika networking tidak memungkinkan, Anda bisa mendekati media, ikut event, atau kontes. Bukan soal menangnya tapi soal publikasinya,” tandas Aditya.

Nah, jika Anda tertarik mengetahui lebih lanjut cara merebut hati investor, Anda bisa membacanya secara lengkap di Majalah Youth Marketers edisi 02/Februari/2015. Anda bisa mengunduhnya di sini, atau lewat Scoop, Scanie, Wayang Force, atau Magster.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.