Tokoin Sediakan Platform Blockchain untuk UMKM

Marketing – Kehadiran internet memang telah mendigitalisasi bisnis UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). Tanpa harus membuka banyak gerai, mereka bisa menjual produk atau jasa mereka tanpa hambatan jarak dan waktu. Namun UMKM tetap sulit mendapatkan kredit untuk meningkatkan skala usaha mereka karena ketiadaan credit scoring.

Kondisi tersebut mendorong Tokoin untukmembantu UMKM. Seperti diketahui sektor ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Sektor ini berkontribusi sebesar 60,3% terhadap PDB (produk domestik bruto) dan 97% atas tenaga kerja nasional. Kendati demikian, UMKM masih bisa lepas dari permasalahan klasik, yakni sulitnya meningkatkan skala bisnis mereka. Diperkirakan 40% UMKM di negara berkembang belum memiliki akses ke lembaga-lembaga finansial.

Guna mengatasi permasalahan di atas, Tokoin membangun sebuah platform untuk membantu UMKM mengakselerasi bisnisnya. Lewat teknologi blockchain pada ekosistem digital, UMKM difasilitasi untuk membangun kredibilitas usaha dari identitas digital (digital identity) sebagai profit bisnis dan sistem pencatatan dalam buku besar digital (Digital Ledger),” tutur CEO Tokoin Reiner Rahardja di sela-sela Grand Launching, Tokoin, di Jakarta, Rabu 27 Februari 2019..

Dengan teknologi blockchain, Tokoin akan Tokoin akan mencatat transaksi bisnis UMKM secara runut dan akurat, dan menyimpannya. Semua proses ini nantinya bisa digunakan sebagai credit scoring.

“Dengan menggunakan blockchain aktifitas transaksi menjadi terbuka  dan bisa dilihat. Jika transaksi tersebut sudah masuk sistem blokchain, sudah tidak bisa diganggu gugat lagi, tidak bisa diubah, tidak ada invoice ‘bodong’ atau tipu,” papar Reiner .

Lebih jauh dia menjelaskan, selama ini UMKM sulit untuk mendapatkan kucuran kredit dari perbankan karena berbagai hal, seperti pembukaan yang tidak tertata rapi (tidak diaudit), tidak memiliki badan hukum, tidak memiliki rekening perusahaan, dan tidak memiliki agunan. Dengan blockchain berbagai kendala tersebut bisa diatasi, terutama mengenai pencatat transaksi. Pasalnya semua transaksi di blockchain serba transparan dan dapat dikontrol bersama-sama.

Kika: Hongzhuang Lim CEO Shuttle One Pte Ltd & XSQ Digital Pte Ltd,Chief Executive Officer Tokoin Reiner Rahardja dan Irwan Suryady Technology Advisor Ralali.com.

“Dengan Blockchain tidak ada lagi istilah bank tidak percaya lagi dengan pembukuan UMKM. Karena di dalam blockchain semuanya terkontrol. Mereka (UMKM) jadi percaya diri mengajukan kredit ke perbankan yang sudah bekerja sama dengan Tokoin,” tutur Reiner.

Di sisi lain, blockchain juga membantu perbankan dan lembaga non bank yang ingin memberikan kredit ke perbankan. Perbankan akan dimudahkan untuk melakukan analisis kelayakan kredit, sehingga kredit yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan menghindari terjadinya NPL (non performing loan).

Tokoin menyasar UMKM dengan omset di bawah Rp50 miliar setahun. Saat ini, Tokoin sudah menjalin kerjasama strategis dengan Ralali.com, yang diklaim sebagai marketplace B2B terbesar di Indonesia dengan basis pengguna 300 ribu.

Reiner mengatakan, kerjasama dengan Ralali.com secara tidak langsung meningkatkan adoption rate platform miliknya. Selain dengan Ralali.com, Tokoin juga bermitra dengan Shuttle One dari Singapura. Tidak hanya menggarap pasar Indonesia, Tokoin yang merupakan karya anak bangsa ini juga rencananya akan berekspansi ke emerging market lain seperti Pakistan, Bangladesh, Thailand, dan Filipina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.