Tokopedia Gelar Talkshow Hadapi Revolusi Industri 4.0

Marketing — Revolusi industri 4.0 dinilai akan membawa perubahan besar karena kecepatan serta dampaknya pada berbagai sistem. Alhasil, korporasi dituntut untuk turut berinovasi dengan mengintegrasi konektivitas, teknologi, informasi dan komunikasi dalam pengoperasian bisnis.

Oleh karena itu semua sektor harus mempersiapkan diri menghadapi era baru ini. Seperti halnya yang Tokopedia menggelar talkshow “Ngobrol Aja Dulu#3” dengan tema “The People Changer 4.0”.

Program yang digelar secara berkala setiap kuartal tersebut membahas mengenai kontribusi perusahaan digital terhadap perekonomian, keterampilan yang perlu dimiliki pekerja ataupun pencari kerja, tidak terkecuali generasi milenial.

CEO Aruna.id, Farid N. Aslam, mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi perusahaannya di era baru ini adalah minimnya literasi digital bagi para nelayan. Pasalnya, banyak nelayan, terutama yang berada di luar pulau Jawa, masih menghadapi tantangan, salah satunya dalam memahami teknologi.

“Kami percaya bahwa SDM yang mumpuni di bidang teknologi akan membantu meningkatkan literasi digital para nelayan agar bisa mendapatkan keuntungan yang lebih baik,” ujar Farid.

Senada dikatakan Head of Business Tokopedia, Doni Nathaniel, bahwasanya dibutuhkan talenta terbaik untuk menghasilkan produk terbaik. Alhasil, Tokopedia menuntut Nakama (sebutan karyawan Tokopedia) untuk selalu mengakomodasi kebutuhan pengguna dan menciptakan produk dapat mempermudah kehidupan masyarakat.

Sebagai perusahaan teknologi, hal ini diwujudkan Tokopedia dengan memanfaatkan teknologi demi mengakselerasi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Diantaranya, melalui inisiatif online-to-offline (O2O), Mitra Tokopedia dan Tokopedia Center. “Ini sejalan dengan visi Tokopedia menjadi super apps system dan melakukan pemerataan ekonomi secara digital,” sebut Doni.

Mitra Tokopedia memungkinkan para pemilik warung, toko kelontong dan usaha sejenis bisa mengisi stok dengan lebih cepat dan mudah, serta berjualan produk digital Tokopedia. Harapannya, para pelaku ritel konvensional ini bisa mendapatkan laba yang lebih baik sekaligus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia.

Di sisi lain, Tokopedia Center merupakan inisiatif untuk mengembangkan e-commerce hubs di daerah-daerah luar Jakarta sebagai pusat edukasi masyarakat atas transaksi jual beli online.

Dari perspektif pencari kerja, perkembangan industri digital di Indonesia, terdapat peningkatan kebutuhan pencari kerja yang melek teknologi, yang didominasi oleh perusahaan rintisan atau start-up.

“Posisi yang semakin spesifik yang dibutuhkan berbagai perusahaan mengharuskan para pencari kerja untuk terus meningkatkan kemampuan dan dayasaingnya,” ujar Riza Herlambang, Customer Care Manager JobStreet.

Di era Industri 4.0 ini, Riza melihat pentingnya peningkatan hard skill, terutama di berbagai bidang teknologi, agar pencari kerja dapat beradaptasi dengan kebutuhan masing-masing perusahaan teknologi. Sementara dari sisi soft skill, yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana cara merealisasikan ide-ide yang inovatif.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.