Twitter dan Perangkat Baru Pengaturan Iklan

Marketing.co.id – Twitter baru-baru ini mengembangkan suatu perangkat baru. Dengan sistem baru ini, pengguna Twitter tidak akan melihat banyak iklan setidak dalam jangka pendek. Tetapi, harga sebuah iklan akan meningkat untuk membeli iklan agar lebih kompetitif.

Facebook juga pernah meluncurkan teknologi serupa pada tahun 2010 lalu. Pada saat itu Facebook memperoleh pendapatan lebih dari US$ 3 miliar pada tahun berikutnya. Dengan melakukan analisis dengan sistem saat ini, akan menghasilkan sekitar 60 persen dari pendapatan perusahaan.

Menurut April Underwood, Manager Produk untuk pendapatan Twitter, Twitter  sedang berkembang pesat, jadi mereka fokus untuk memberikan iklan yang lebih baik bagi pengguna.

Ia menambahkan, sistem baru ini tidak ada dampak  langsung terhadap para  pengguna dalam jangka pendek. Meskipun begitu para pengguna Twitter akan melihat iklan yang lebih relevan dan lebih baik. Hal ini akan memudahkan para pengiklan untuk menggunakan kemampuan penargetan yang diperkenalkan pada tahun lalu.

“Kami coba dengan cara bijaksana dan kami mendapatkan lebih baik dari sekarang,” ungkap Underwood.

Sistem baru tersebut tentunya akan meningkatkan pendapatan iklan dari Twitter dan merencanakan penawaran umum perdana pada awal tahun ini.

Perusahaan riset eMarketer memperkirakan pendapatan Twitter akan tumbuh hampir 90 persen untuk tahun ini menjadi US$ 545,2 miliar. Dan mencapai lebih dari US$ 800 miliar dalam pendapatan iklan di seluruh dunia pada  tahun 2014 mendatang.

Sebelum platform baru ini, para pengiklan harus mengelola kampanye di Twitter secara manual. Dengan sistem baru ini dapat mengotomatiskan proses dan merampingkan proses manajemen untuk para pengiklan.

Selain itu, sistem baru ini memungkinkan pengiklan  menyampaikan pesan yang tepat kepada para audien. Hal ini juga memungkinkan pembeli mengintegrasikan iklan kampanye Twitter dengan kampanye mereka di Facebook dan Linkedln, baik itu pencarian maupun tampilan.

Twitter mulai menguji API pada bulan lalu. Ada lima mitra dari perusahaan multinasional besar yang mengawasi iklan media sosial ini, seperti Adobe, Hootsuite, Salesforce, SHIFT, dan Digital TBG.

Menurut seorang manajer produk dari Google yang memimpin pengembangan perusahaan AdWords API pada tahun 2003-2005 McFarland, mengatakan bahwa platform  itu termasuk sulit, karena mereka menyerahkan pada pihak ketiga. Sebagai imbalannya mereka melakukan pengiklanan secara aktif dan kampanyenya di Twitter.

“Pelanggan kami telah meminta kami untuk memasukkan Twitter dalam produk Adobe media. Tweet yang dipromosikan, begitu juga akun yang dipromosikan, merupakan aset penting dalam menciptakan kampanye pemasaran digital yang holistik,” ungkap David Karnstedt Senior Vice Presiden of media and Advertising Solution at Adobe. (CNN/Hernawan)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.