Jika Anda adalah seorang pengiklan, perusahaan media sosial ini membuat pesan yang jelas dan keras: mulailah menggunakan Twitter dengan serius.
Sebuah studi yang diperintahkan langsung Twitter kepada Datalogix menemukan bahwa perusahaan yang aktif nge–tweet bisa menjual lebih banyak barang dibandingkan merek yang tidak melakukannya. Temuan lain yang tak kalah menarik adalah bahwa sponsored tweet menghasilkan penjualan lebih banyak ketimbang tweet normal yang gratis.
Menurut studi tersebut, orang yang melihat tweet perusahaan, menghabiskan uang mereka 8% lebih lebih banyak pada produk dibanding mereka yang tidak. Cara termudah untuk melihat sebuah tweet adalah dengan mengikuti orang atau merek di Twitter. Siapa pun yang mengikuti atau berinteraksi dengan perusahaan di Twitter dengan pesan media sosial yang jelas akan lebih cenderung untuk melakukan pembelian.
Orang-orang yang menanggapi sponsored tweet perusahaan, umumnya akan menyumbang pada 12% tambahan pada total penjualan perusahaan. Ini menjadi sebuah kasus korelasi yang tampak seperti sebab-akibat.
Tapi, Datalogix juga mencatatkan kenaikan sekitar 2% dalam aktivitas penjualan di antara mereka yang hanya melihat tweet-promoted tanpa berinteraksi dengan perusahaan tersebut di Twitter. Hal ini menunjukkan bahwa tweet berbayar melakukan pekerjaan mereka sebagai iklan.
Menurut sebagian besar, kurang dari satu persen orang bahkan mengklik iklan banner di website. Tweet promoted terbukti sangat efektif dalam meyakinkan orang yang sudah mem-follow perusahaan di Twitter untuk melakukan pembelian.
Sekitar 29% pengikut yang datang dari tweet promoted lebih mungkin melakukan pembelian dibanding pengikut yang tidak menemukan pesan-pesan berbayar. Twitter juga mengatakan akan dapat mengukur dampak iklan untuk bisnis di masa mendatang.
Awal pekan ini, Nielsen juga merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa tingkat aktivitas yang lebih tinggi di Twitter meningkatkan rating televisi (29%). Ini adalah berita bagus bagi Twitter yang telah membuat dorongan peningkatan dalam iklan televisi.
Tidak mengherankan, televisi juga menyebabkan orang lebih nge-tweet. Eksekutif televisi harus memberikan kepuasan ketika ada pertanyaan apakah Anda ingin menonton sesuatu seperti olahraga secara real-time?
Bagi Twitter, statistik ini datang di saat yang tepat. Pasalnya, Twitter sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi pertanyaan dari investor Wall Street menjelang IPO (Initial Public Offering). Perusahaan media sosial ini tidak memiliki track record yang bagus dalam hal mengelola preludes ini.
Hanya beberapa hari sebelum Facebook go public, General Motor memutuskan menghentikan iklannya. Butuh waktu lebih dari satu tahun dan peningkatan yang dramatis dalam kinerja perusahaan – untuk membawa saham Facebook di atas harga IPO untuk pertama kalinya, awal bulan ini mobile.
Twitter berada di tempat yang lebih baik untuk peluncuran saham. Menurut eMarketer, perusahaan akan membawa hampir US$ 1 miliar dalam 2014, dengan lebih dari setengah pendapatan iklan yang sudah datang dari mobile. Ada juga bukti bahwa aktivitas di jejaring sosial benar-benar mengubah apa yang terjadi dalam dunia nyata.
Editor: Sekar Ayu | Sumber: Openforum | Photo: Phys.org
