Upaya BlackBerry Meraih Kembali Pangsa Pasar yang Hilang

Marketing.co.id – BlackBerry akan menawarkan teknologi untuk memisahkan dan mengamankan pekerjaan dan data pribadi pada perangkat mobile ke platform Android milik Google dan sistem operasi iOS dari Apple.

Fitur baru ini dapat membantu BlackBerry menjual layanan dengan margin yang lebih tinggi kepada klien korporat bahkan jika pekerja mereka lebih banyak menggunakan smartphone yang dibuat oleh pesaing BlackBerry.

Upaya tersebut dirasa penting bagi BlackBerry, mengingat perusahaan tersebut telah kehilangan pangsa pasar yang sangat besar oleh iPhone dan perangkat Android, misalnya seri Galaxy dari Samsung.

Dikutip Reuters, analis Jefferies, Peter Misek memperkirakan pengelolaan perangkat lunak BlackBerry bisa menjadi daya tarik tahun ini dan mendongkrak pendapatan perusahaan tersebut tahun berikutnya.

“Mendukung perangkat dengan solusi mobile yang terbaik, paling aman, dan paling mudah digunakan seharusnya memungkinkan BlackBerry berubah menjadi model yang menarik,” kata Misek.

Penawaran tersebut tentunya dapat membantu BlackBerry mendongkrak kembali bisnis layanan yang menguntungkan. Saham BlackBerry merosot pada Desember setelah perusahan mengatakan akan mengubah cara mereka mengenakan bea masuk bagi layanan, memotong biaya bagi pelanggan yang tidak memerlukan keamanan canggih, dan fitur yang disempurnakan lainnya.

Fitur Secure Work Space ini rencananya akan tersedia sebelum akhir Juni dan akan dikelola melalui layanan platform BlackBerry 10 yang memungkinkan klien korporat dan pemerintah menangani perangkat yang menggunakan berbagai sistem operasi pada jaringan mereka.

BlackBerry mengatakan fitur-fitur yang ditawarkan meliputi email perusahaan, kalender, tugas, memo, web browsing dan mengedit dokumen dari aplikasi pribadi dan konten yang mungkin kurang aman.

Balance, Menjaga Data Perusahaan dan Pribadi secara Terpisah

Dalam upayanya untuk mengambil kembali pangsa pasar yang hilang dan menuai keuntungan kembali, BlackBerry memperkenalkan jajaran smartphone baru yang didukung oleh sistem operasi BlackBerry 10 awal tahun ini.

Versi layar sentuh yang dijuluki Z10 telah dijual di lebih dari 20 negara, sedangkan perangkat yang disebut Q10 dengan keyboard fisik rencananya baru akan tersedia pada bulan April mendatang.

Perangkat baru ini memiliki fitur yang disebut Balance – yang menjaga data perusahaan dan pribadi secara terpisah. Hal ini memungkinkan departemen teknologi informasi mengelola konten perusahaan pada sebuah perangkat sekaligus memastikan kerahasiaan bagi para pengguna, dapat menyimpan dan menggunakan aplikasi pribadi dan konten pada telepon yang sama tanpa pengawasan perusahaan.

“Dengan Secure Work Space, kami telah memperluas jangkauan karena sebagian besar fitur (Balance) ini mungkin untuk digunakan pada platform lain,” kata David Smith, head of mobile enterprise computing BlackBerry.

Langkah ini diambil BlackBerry ketika Samsung – setelah perangkat Galaxy mendapatkan popularitas besar – mencoba untuk membuat sendiri pilihan yang layak untuk pelanggan bisnis dengan fitur keamanan seperti Samsung Knox dan SAFE, atau Samsung for Enterprise.

BlackBerry mengatakan dengan Secure Work Space, klien tidak akan harus mengkonfigurasi dan mengelola jaringan infrastruktur virtual private yang mahal guna memberikan akses keperangkat pekerja untuk data dan aplikasi yang berada di belakang firewall perusahaan.

 “Secure Work Space juga menawarkan enkripsi end-to-end yang sama untuk data transit seperti yang ditawarkan pada BlackBerry, sehingga tidak memerlukan VPN,” kata Peter Devenyi, Head of Enterprise Software.

Menjual layanan

Dengan fitur baru ini juga BlackBerry juga dapat menekan penurunan dari pendapatan layanan. Di mana bisnis ini telah lama menjadi cash cow bagi BlackBerry karena klien rela membayar lebih untuk menggunakan jaringan yang luas serta penawaran keamanan.

Namun, perusahaan tersebut berada di dalam tekanan untuk mengurangi biaya akses infrastruktur dan memilih melakukan hal tersebut pada transisi ke BlackBerry 10. Karena perubahan ini, pendapatan jasa pelayanan BlackBerry diperkirakan akan menurun sepanjang tahun ini. BlackBerry berencana untuk melaporkan hasil kuartalan pada 28 Maret mendatang.

Memberikan susunan kemampuan yang besar bagi klien korporat untuk mengelola perangkat BlackBerry bersamaan dengan smartphone Android dan iPhone pada jaringan mereka sendiri, kemungkinan ini akan mendorong klien korporat maupun pemerintah untuk terus membayar dan menggunakan jasa pengelolaan perangkat BlackBerry.

Minggu lalu, Chief Executive Thorsten Heins mengatakan penjualan Z10 telah melampaui harapan BlackBerry di pasar negara berkembang seperti India, di mana ponsel yang lebih murah biasanya popular.

perusahaan tersebut juga mengatakan bahwa mereka telah menerima order smartphone BlackBerry 10 sebanyak 1 juta dan sahamnya melonjak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.