Upaya Kedacom Masuk Pasar Indonesia

Mia_JunitaMarketing.co.id – Sukses di Cina dan beberapa negara lain, Kedacom mencoba masuk ke Indonesia dengan mengusung produk video conference. Bagaimana strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan asal Cina ini?

Luasnya cakupan networking dalam berbisnis kini tak lagi memperhitungkan jarak dan waktu. Bukan hanya antarpulau, segala transaksi dan aktivitas kemitraan seperti meeting dan briefing bahkan kerap dilakukan antarbenua.

Semua itu tentunya rela dilakukan demi ekspansi bisnis dan tujuan profit yang melimpah. Meski beberapa di antaranya harus merogoh kocek dalam-dalam untuk biaya transportasi dan akomodasi.

Akan tetapi, itu dulu. Seiring perkembangan teknologi yang semakin mumpuni diimbangi dengan era new media yakni internet, kendala seperti itu pun teratasi.

Teknologi tersebut bernama video conference. Ya, melalui web camera, jaringan internet dan software atau program yang menunjang aktivitas komunikasi audio-visual bersama, ini bisa diwujudkan.

Sayangnya teknologi yang ada masih terbentur oleh besaran bandwidth yang dimiliki user. Berbeda dengan aktivitas mengobrol via dunia maya, video conference memang memerlukan kapasitas yang cukup besar.

Pasalnya transmisi data video dan suara memang lebih berat dibanding transmisi teks atau gambar statis. Apabila bandwidth tidak sesuai, tampilan gambar akan patah-patah dan tidak seirama dengan audionya.

Berangkat dari permasalahan inilah, Keda Communication Ltd (Kedacom) mencoba menghadirkan inovasi dan kenyamanan dalam ber-teleconference melalui perangkat video conference. Dengan menggandeng PT Datascrip sebagai distributor tunggal, perusahaan asal Cina ini mencoba tajinya di pasar video conference Tanah Air.

Adapun 13 perangkat tersebut terdiri dari H700/H900, terminal video conference yang terintegrasi dengan kameranya H600, kamera video conference TrueVixon HD85D/True Vixon HD90D, software video conference HD-PCMT, multipoint control unit (MCU) KDV8000H, digital conference microphone TrueVoc300D dan TrueVoc300A.

“Perangkat video conference ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya, tapi juga meningkatkan produktivitas kerja karena multifungsi sebagai alat komunikasi sekaligus bisa sharing foto dan file sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat,” ujar Mia Junita, Marketing Manager Datascrip, saat dijumpai di kantornya.

Mia memaparkan, untuk point to point video conference user cukup menggunakan produk H600 atau H700/H900. Kedacom H600 merupakan terminal video conference yang terintegrasi dengan kamera beresolusi tinggi (full HD), yakni mencapai 1080p (1920 x 1080), sehingga gambar yang ditampilkan lebih lebar dan lebih jelas. Seri inilah yang menjadi andalan dan perdana dipasarkan di Indonesia.

kedacom_ProductSementara itu, Kedacom H700/H900 adalah terminal video conference dengan kamera terpisah. H700 ditunjang CPU dengan pengolahan gambar terpadu dan teknologi H.264 High Profile menghasilkan video HD lebih cepat.

Produk ini cocok untuk video conference yang dilakukan di ruangan besar, dan memerlukan lebih dari satu kamera. Sebagai pelengkap, Kedacom juga memberikan solusi bagi pengguna dengan mobilitas tinggi yang rutin melakukan video conference.

“Tidak hanya real time, keamanan informasi pembicaraan juga akan terjaga. Hal ini dimungkinkan dengan dukungan teknologi 128-bit AES. Teknologi ini dirancang untuk mencegah akses yang tidak terdeteksi oleh sistem,” ungkap Mia.

Ini artinya, user bebas melakukan pembicaraan dan pemaparan data-data yang bersifat internal tanpa takut bocor menjadi konsumsi publik. Sedangkan jika menggunakan program sambungan komunikasi melalui internet secara gratis, jaminan keamanan pembicaraan jelas tidak ada.

Optimistis Tembus Market Leader

Meski tergolong pemain baru di Tanah Air, Kedacom ternyata sudah menorehkan rekor cemerlang di negara asalnya. Brand spesialis video conference ini mampu mencatat market share nomor satu di Cina, yakni sebesar 26% pada tahun 2008–2011.

Selain itu, ekspansinya sudah mencapai 32 branch office di seluruh dunia. Penggunaannya pun telah merata di semua sektor bisnis dan pelayanan masyarakat, mulai dari rumah sakit, universitas, hotel, maupun pemerintahan. Sukses tersebut pulalah yang ingin Kedacom ukir di Indonesia, melihat besarnya potensi pertumbuhan bisnis dan penetrasi internet.

“Kami punya perangkat multicontrol unit yang bisa berhubungan langsung dengan pengamanan jaringan yang dimiliki banyak perusahaan besar saat ini. Selain itu, kami juga memiliki tim riset dan pengembangan yang kuat dan sudah berpengalaman selama 15 tahun di bidang ini. Kami juga didukung oleh distributor, yaitu Datascrip sebagai partner yang bisa diandalkan,” ujar John Xue, Executive Director Keda Communication Ltd.

Di sisi lain, ia mengaku memiliki strategi pricing yang kompetitif. Karena menyasar segmen B to B, Mia enggan membocorkan harga satuan dari rangkaian produk video conference Kedacom ini. Satu-satunya daftar harga produk yang dipublikasikan adalah seri H600 dengan kisaran harga jual USD$6.000.
 
Fotografer: Lilyanti

1 COMMENT

  1. Minim modal lainnya sangat diharapkan shg terjadi persaingan produk dan layanannya, dan bisa dimulai menawarkannya dari medsos.
    Sukses kedacom.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.