Ketika pertama kali mengenalkan iPhone, Steve Jobs benar-benar telah mengubah industri smartphone. Padahal, saat itu Apple tidak banyak menciptakan teknologi baru untuk iPhone-nya tersebut. Sebagian besar teknologi yang digunakan adalah potongan-potongan teknologi yang sudah ada dalam banyak perangkat di seluruh dunia.
Steve Jobs sangat jenius dalam mengintegrasikan teknologi-teknologi tersebut menjadi user-friendly dan elegan. iPhone tidak hanya berhasil mengubah industri smartphone, hal itu juga yang menjadi kekuatan utama di balik kejayaan Apple. Setidaknya itu menjadikan Apple sebagai perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Sekitar 70% keuntungan Apple dalam beberapa tahun terakhir berasal dari iPhone.
Kondisi pasar perangkat wearable saat ini tidak jauh berbeda dengan kondisi pasar smartphone sebelum hadirnya iPhone. Ada banyak perangkat yang beredar, namun tidak satu pun dari mereka yang mencuri perhatian massa.
Misalnya saingan utama Apple, Google. Google telah merilis Google Glass. Google Glass seperti sepasang kacamata biasa, namun hadir dengan tampilan optik head-mount.
Tidak hanya Google, sebuah proyek yang didukung Kickstarter telah berhasil mengenalkan Pebble. Pebble diiklankan sebagai jam pertama yang dibangun untuk abad kedua puluh satu.
Pebble menggunakan Bluetooth untuk menghubungkannya dengan perangkat Android atau iOS dan dapat menampilkan pemberitahuan seperti panggilan masuk, email, SMS, tweet dan pesan Facebook.
Nike juga hadir dengan FuelBand-nya. FuelBand adalah gelang yang memungkinkan penggunanya mengatur kegiatan seperti berjalan dan mencatat jumlah kalori yang terbakar. Pengguna dapat menghubungkannya dengan iOS menggunakan Bluetooth.
Saat ini pasar smartphone high-end telah menjadi jenuh, Apple perlu menunjukkan sesuatu yang baru. Tampaknya perangkat wearable mungkin menjadi jawabannya. Saat ini, Apple telah mendaftarkan merek dagang “iWatch” di seluruh dunia. Spekulasi yang beredar menyebutkan bahwa perangkat satu ini memiliki kemampuan untuk melihat pesan baru tanpa harus mengambil ponsel dari dalam saku penggunanya.
Sepertinya Tim Cook berada di jalur yang benar. “Sekarang ada banyak gadget di ruang ini, tapi belum ada yang luar biasa di luar sana,” kata Cook di kutip Marketwatch.
“Ada banyak masalah yang harus dipecahkan di ruang ini. Perlu kematangan untuk mengeksplorasinya. Saya pikir akan ada banyak perusahaan yang bermain di ruang ini,” lanjut Cook.
Untuk mendukung ambisinya tersebut, Apple telah mempekerjakan Paul Deneve. Deneve adalah mantan CEO Yves Saint Laurent, sebuah rumah mode mewah asal Prancis yang mengkhususkan diri dalam pakaian dan aksesoris.
Deneve tidak hanya tahu tentang fashion wearables mewah, dia juga tahu Apple. Pada 1990 ia bekerja sebagai manajer penjualan dan pemasaran Apple untuk Eropa.
Sepertinya Cook telah berpikir benar dan menyusun tim yang tepat untuk perangkat wearable-nya. Hanya waktu yang akan memberitahu apakah Cook bisa sukses di kategori baru dalam jejak Jobs.
iPad begitu kuat menonjolkan kehadirannya dalam pasar di mana komputer tablet lainnya masih tampak ragu-ragu. Vendor lain boleh dibilang menghabiskan banyak waktu mereka untuk mencari cara agar bisa mengalahkan produk Apple termasuk iPad di pasaran.