Bebas Alkohol, Vires Seven Targetkan 1 Juta Botol Per Bulan

Manusia dengan segala aktifitasnya yang padat, terkadang tidak memerhatikan pentingnya menjaga kebersihan dan sterilisasi. Misalnya kita lupa membersihkan tangan sehabis melakukan aktivitas dengan sanitizer.

Tanpa kita sadari sebagian besar produk sanitizer yang beredar umumnya mengandung bahan alkhohol. Melihat kenyataan tersebut, Vires Seven, salah satu perusahaan besar asal Jepang menawarkan produk sanitizer bebas alkohol ke pasar Indonesia. “Kami sudah mendapatkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia,” kata Shigetoshi Okada, General Manager Vires Seven.

Lebih lanjut, dalam kesempatan Indonesia International Modern Cleaning & Textile Care Exhibition 2018 (Expo Clean & Laundry 2018) yang dilaksanakan di JIEXPO Kemayoran pada 27-29 Maret 2018, Okada menjelaskan, produknya tidak hanya berfungsi hand sanitizer semata, tetapi juga bisa digunakan untuk kepentingan lainnya seperti membersihkan toilet, helm, menghilangkan bau rokok, menghilangkan bau kaki, dan menjaga steril lemari pakaian, juga sangat aman digunakan orang dewasa maupun anak-anak.

Sementara itu, Sales Manager perwakilan Vires Seven di Indonesia Imelda Sutardja menjelaskan, Vires Seven masuk pasar Indonesia melalui Kibo Trading. Varian yang akan ditawarkan di antaranya Vires Seven botol spray 500ml, botol mini (100ml), Vires Seven pompa da isi ulang (500ml),Vires Seven Ultrasonic Nebulizer.

Lebih lanjut, Imelda mengatakan pihaknya mengincar pasar ritel di Indonesia. Tahap awal, pasar ritel yang dibidik di antaranya rumah sakit, restoran, sekolah taman kanak-kanak, hingga perkantoran dengan target  penjualan per bulan bisa mencapai 1 juta botol. “Kami telah mulai memasarkan produk Vires Seven dengan membagikan sampling produk sejak Oktober 2017,  keberbagai instansi terkait di wilayah Jagodetabek, khususnya dimulai dari komunitas perusahaan Jepang yang ada disini,“ pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.