Marketing.co.id – Berita Financial I Visa kembali menyelenggarakan kampanye #IbuBerbagiBijak, sebuah program literasi keuangan yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2017. Program yang mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sejak awal ini telah membantu lebih dari ratusan ribu perempuan dan pelaku UMKM perempuan di Indonesia meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya manajemen keuangan.
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia mengatakan, bahwa semakin banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya manajemen keuangan yang lebih baik dan perlunya mendorong UMKM agar mampu go digital di era new normal ini. Banyak pelaku UMKM yang menghadapi beragam tantangan serupa, seperti mengelola arus kas dan mencari cara beralih ke usaha yang digital-first, sehingga banyak yang terpaksa menghentikan usaha mereka secara sementara.
“Visa terus memberikan kontribusi dalam mendukung mata pencaharian para pelaku UMKM di masa-masa sulit ini melalui kampanye #IbuBerbagiBijak. Karenanya, kami memutuskan untuk memperkaya program ini agar tidak hanya berbagi pengetahuan tentang manajemen keuangan dasar tetapi juga menyediakan pendampingan untuk memberdayakan para pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bertumbuh di ekosistem digital,” ujar dia.
Program #IbuBerbagiBijak tahun ini akan diperluas sehingga tidak hanya menyelenggarakan sejumlah workshop mengenai manajemen keuangan dasar, tetapi juga melengkapinya dengan sesi pendampingan dalam rangka memberdayakan pelaku UMKM perempuan agar usaha mereka dapat bertahan dan bertumbuh secara jangka panjang.
Sekitar 320 pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan berpartisipasi dalam program online ini selama enam bulan dan merasakan pengalaman yang bermanfaat, seperti digital onboarding gratis, akses pasar, dan promosi online.
Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahap pendaftaran program, sekitar 55,2% dari mereka menghadapi masalah permodalan, sementara 37,4% berpendapat hambatan utama mereka adalah memilih strategi pemasaran yang tepat.Selain itu, 65,7% mengakui tidak memiliki catatan keuangan yang baik, dan 83,7% lebih mengandalkan dana pribadi untuk membiayai usahanya dibanding mendapatkan pinjaman dari bank (12,7%), kerabat (3%), atau investor (0,6%).
Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur DI Yogyakarta, mengatakan program #IbuBerbagiBijak dari Visa yang akan memberdayakan para pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta. Dimana, UMKM sangat bergantung pada aktivitas pariwisata, dan pandemi ini telah berdampak besar terhadap usaha mereka.
Ditambahkan Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, mengatakan, “Program Visa #IbuBerbagiBijak yang telah memprioritaskan para pelaku UMKM perempuan di Jawa Tengah. Program ini akan membantu pelaku UMKM menjadi lebih tangguh di tengah pandemi dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai manajemen keuangan yang esensial, serta membuka akses pasar yang lebih besar agar mereka bisa mengembangkan usahanya.”
Tirta Segara, Anggota Dewan Komisioner OJK yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen, mengatakan, “Kami berharap agar program ini dapat mengedukasi para pelaku UMKM dalam mengelola keuangannya secara bijak di era new normal. Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman akan berbagai produk keuangan yang tersedia, termasuk kredit atau pembiayaan dari entitas yang legal di bawah pengawasan OJK. Hal ini penting untuk menghindari jebakan pinjaman online ilegal yang mengenakan suku bunga sangat tinggi, disertai dengan perilaku debt collector yang meresahkan.”
Yunita Resmi Sari, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, mengatakan, “Berdasarkan survey terakhir Bank Indonesia, UMKM yang bertransformasi dan mengadopsi digitalisasi bisnis dan diversifikasi produk mampu tetap tumbuh selama pandemi. Optimisme dan kapasitas UMKM untuk beradaptasi dengan digitalisasi dan era new normal perlu terus diperkuat, disertai dengan peningkatan literasi keuangan dan literasi digital untuk mengoptimalkan pemanfaatkan digitalisasi oleh UMKM.”