Women Leadership Forum 2019, Manfaatkan Peluang Di Era Disruptif Teknologi

Marketing – Memperingati Hari Kartini 2019, iCIO Community menyelenggarakan Women Leadership Forum 2019, ajang berbagi peluang dan kesempatan, inspirasi dan networking untuk perempuan di sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Women Leadership Forum 2019

Dalam kesempatan tersebut, iCIO Community menegaskan teknologi dan inovasi di era digital membuka kesempatan yang sangat luas bagi perempuan untuk maju dan berkembang.

Kuncinya terletak pada bagaimana perempuan mau belajar dan mengembangkan diri sehingga tidak tertinggal dan tetap relevan dengan tantangan di era digital serta hadirnya lingkungan mulai dari keluarga, bisnis dan masyarakat yang lebih kondusif.

Acara yang dihadiri ratusan perempuan tersebut menghadirkan lima pembicara, yakni Marketing & Communication Director Accenture in Indonesia & Board of Director IBCWE Nia Sarinastiti, Chief Data Officer OVO Vira Shanti, Associate Patamar Capital Ellen Nio, CMO Lazada Indonesia Monika Rudijono dan President Director of IBM Indonesia Megawati Khie.

Koordinator Divisi Membership iCIO Community Debbie Nova mengatakan, dalam menghadapi era disruptif teknologi, perempuan selaku individu harus melakukan tranformasi. Hal tersebut untuk menjawab peluang yang hadir seiring dengan semakin meluasnya pemanfaatan TIK di dalam setiap lini kehidupan baik personal maupun bisnis.

“Melalui forum ini, kami ingin membangun jejaring perempuan yang telah merintis dan sukses berkarir di bidang TIK dan mendorongnya untuk berbagi inspirasi dan peluang kepada perempuan lain agar lebih banyak lagi perempuan-perempuan yang mengikuti jejak mereka,” kata Debbie Nova.

Ancaman Automation dan Artificial Intelligence

Upaya untuk mendorong penurunan gender gap di sektor digital mendapat ancaman dari mulai maraknya implementasi automation dan artificial intelligence (AI).

Laporan World Economic Forum menyebutkan, pekerjaan-pekerjaan yang secara tradisional identik dengan perempuan seperti cashier  dan lainnya jelas terancam oleh kehadiran teknologi automation dan AI. Selain itu, jumlah profesional perempuan di bidang AI saat ini sangat jauh dengan pria dengan perbandingan  22% perempuan dan 78% pria.

Menurut Marketing & Communication Director Accenture di  Indonesia Nia Sarinastiti, di era AI  perusahaan-perusahaan harus mengadopsi strategi teknologi baru yang bisa mendukung cara kerja baru atau menurut istilah Accenture adalah era pasca digital.

“Kita semua termasuk perempuan harus menjadi Human+, yakni memiliki pengetahuan akan serangkaian teknologi untuk melengkapi keterampilan dan kemampuan yang dimiliki,” kata Nia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.