YLKI Ungkap Pola Distribusi & Penyimpanan AMDK Tidak Memenuhi Standar

Marketing.co.id – Berita Consumer Goods I Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menjadi kebutuhan vital – apalagi bagi masyarakat perkotaan. Terkait ini, YLKI pun melakukan survei distribusi dan pemasaran produk AMDK Galon Guna Ulang, di wilayah Jabodetabek.
YLKI AMDK
Adapun yang menjadi obyek atau responden survei adalah 115 warung (34%), 89 minimarket (27%), 79 agen (24%), dan 51 supermarket (15%). Adapun person yang di survei dalam obyek tersebut adalah 162 karyawan 49%, 145 pemilik 43 %, dan 27 manager (8%).
Pertama, pengangkutan AMDK mayoritas dengan menggunakan angkutan/truk terbuka 204 toko (61%), menggunakan roda dua/tiga, dan becak scr terbuka 81 toko (24%), menggunakan mobil/truk yang ditutup terpal 5 toko (1%), dan hanya 42 toko (13)% yang menggunakan truk/mobil tertutup. Dengan proses pengiriman atau pengangkutan tersebut maka pola pengangkutan produk AMDK tidak memenuhi standar dan berpotensi terpapar sinar matahari menjadi sangat besar.
Selaras dengan itu, sejatinya mayoritas penjual merasa penting untuk menyimpan produk AMDK agar terhindar dari sinar matahari. Namun, berdasarkan observasi survei masih ada 152 toko (45%) penyimpanan galon guna ulang yang beresiko terpapar sinar matahari karena diletakkan di luar toko dan 46 toko (14%) produk AMDK galon yang sudah terpapar matahari langsung.
Pola pengangkutan dan penyimpanan yang tidak benar, karena terpapar sinar matahari, berpotensi merusak kualitas produk AMDK, dan berpotensi menimbulkan migrasi polutan tertentu dalam air AMDK, termasuk unsur BPA, Bisphenol A.
Sedangkan pola penyimpanan dan distribusi itu, bisa dipicu oleh adanya fenomena bahwa penjual AMDK mayoritas tidak mendapatkan edukasi mengenai cara penyimpanan, penjualan yang baik dan benar baik dari produsen 227 toko (83%) maupun asosiasi produsen 333 toko (99,7%). Padahal mayoritas penjual AMDK 209 toko (63%) merasa perlu untuk diberikan edukasi karena ini merupakan salah satu kewajiban dari industri untuk mengedukasi mitranya.
Terkait penyimpanan, survei YLKI menemukan sebanyak 5% (17 toko) terpapar benda berbau tajam, dan 317 toko (95%), tidak terpapar oleh benda berbau tajam. Artinya, mayoritas AMDK yang dijual tidak terpapar oleh benda berbau tajam. Namun angka 5% ini (17 toko) yang terpapar benda berbau tajam tidak boleh disepelekan karena menyangkut keamanan dan kesehatan dari penggunanya.
Sementara itu, masih terkait pola penyimpanan, sebanyak 46 toko (14 persen) terpapar sinar matahari, 152 toko (45%) risiko terpapar sinar matahari, dan 41% (136 toko) aman dari sinar matahari. Artinya, angka keterpaparan AMDK oleh sinar matahari saat disimpan angkanya cukup signifikan.
Terakhir, mayoritas responden mendapatkan informasi terkait pola penyimpanan lebih banyak diperoleh secara mandiri, yaitu dari label yaitu 52%, 222 responden.
Merujuk pada data hasil survei dimaksud, ada beberapa yang patut ditindaklanjuti oleh produsen dan bahkan regulator, yaitu mendorong untuk pemerintah (Badan POM, Pemda) dan produsen untuk meningkatkan pengawasan paska pasar, sehingga distribusi dan penyimpanan AMDK lebih memenuhi standard keamanan.
Selain itu, upaya yang bisa dilakukan adalah memperbesar ukuran tulisan petunjuk penyimpanan AMDK pada label kemasan produk agar mudah terbaca oleh konsumen dan penjual. Termasuk juga diperlukan adanya pengaturan terkait tulisan Peringatan pada label galon AMDK.
Bahkan, mengingat distribusi dan penyimpanan yang tidak benar, maka diperlukan juga upaya kebijakan untuk menurunkan kadar BPA dalam produk AMDK tersebut, guna meningkatkan perlindungan untuk kelompok konsumen usia rentan.
Untuk itu, YLKI juga mendorong agar Pihak Produsen, BPOM dan Asosiasi agar lebih gencar lagi dalam melakukan edukasi dan deseminasi pada penjual dan konsumen. YLKI pun mendesak pihak produsen harus memenuhi standar yang sesuai dalam proses pendistribusian dan penyimpanan produk AMDK agar tidak mengalami degradasi kualitas, dan tercemar atau terpapar oleh polutan tertentu.
 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.