Youtube dan Generasi Milenial

Generasi milenial—langgas—sering kali lebih adaptif dan melek teknologi. Oleh karena itu mereka juga sangat adaptif terhadap berbagai tren, sekaligus memicu tren itu sendiri. Tren muncul dari kebiasaan yang berubah. Lalu, tren bisa menentukan masa depan dari suatu industri.

youtube dan generasi milenial

Kebiasaan menonton video di internet lewat Youtube mengubah perilaku konsumen dalam menikmati dan mengonsumsi tontonan video. Televisi tradisional kini perlahan tapi pasti kalah pamor dibanding konsumsi video lewat internet, yang membuat industri video on demand (VOD) tumbuh subur.

Situs Youtube bisa dibilang salah satu pionir pemicu munculnya kebiasaan menonton video secara streaming lewat internet. Berbagai layanan serupa pun bermunculan hingga menyemarakkan industri VOD. Kini kita sudah lama memasuki era internet TV, dimana penonton lebih merasa punya kendali, gaya menonton bisa diatur sesuka hati, dan mereka bisa menonton di layar gawai mana pun yang menjadi pilihan mereka.

youtube dan generasi milenialPenonton ingin memilih program kesukaan, plus kapan waktu yang sesuai untuk menontonnya. Mereka sudah menyesuaikan program tontonan dengan karakter atau lifestyle sendiri. Penonton kini bahkan ingin dikenal dan gemar men-share apa saja tontonannya kepada orang lain.

Sekarang kita bisa menemukan mulai dari program opera, berita, serial, sampai film lepas yang tersedia secara online dengan program langganan berbayar. Layanan VOD kini cukup mendominasi pasar, dengan sekitar lebih 89% dari total jumlah streaming online sejak tahun 2013 lalu, berasal dari layanan ini saja.

ComScore dan Youtube merilis hasil survei dan studi yang menggarisbawahi salah satu segmen yang sangat enganged dalam mengonsumsi video lewat internet ini. Adapun survei yang melibatkan 2.940 responden ini, secara tak mengejutkan menemukan fakta bahwa penggemar berat Youtube—yang sering disebut Youtube “die hards”—ternyata mencakup segmen generasi langgas yang berusia antara 18 sampai 34 tahun.youtube dan generasi milenial

Walaupun kesuksesan Youtube mencakup hampir seluruh segmen pelanggan secara demografis bisa diakui, mayoritas penggemar memang berasal dari kalangan milenial. Kebiasaan generasi langgas dan karakter mereka yang lebih tech-savvy ini juga yang turut menyuburkan industri VOD yang kita rasakan sekarang.

Studi yang dilakukan ComScore tersebut menemukan berbagai fakta dari analisis kebiasaan menonton video secara online dari segmen atau kalangan konsumen yang disurvei. Responden jelas menyatakan lebih menyukai konten video digital daripada konten televisi tradisional. Mereka bisa menghabiskan banyak sekali waktu (bahkan secara rutin) menonton berbagai konten video digital yang ada di Youtube. Fakta lain menyatakan bahwa konsumen Youtube juga bisa menjadi konsumen yang potensial untuk para pengiklan atau para pembuat konten iklan, karena mereka bersifat lebih terbuka dan reseptif terhadap merek.

Generasi langgas diketahui lebih intens dalam mengonsumsi video digital daripada rata-rata kebanyakan segmen konsumen lain; tapi jika dilihat dari total waktu yang dihabiskan, konsumsi TV tradisional masih di atas konsumsi video digital secara keseluruhan. Ketika ditanya tentang provider favorit penyedia konten digital di internet, merek Youtube masih menjadi pemimpin pasar di kalangan milenial sebanyak sekitar 35%.

Youtube dinilai unggul dari segi jumlah dan keberagaman konten dan menjadi merek nomor satu yang dipilih para penikmat video digital, termasuk cuplikan film dan berbagai konten TV show. Walaupun masih menikmati konten televisi tradisional, studi ini menemukan bahwa sekitar 1 dari 8 konsumen milenial memilih Youtube sebagai favorit mereka dalam menikmati konten TV show yang sedang hits.

youtube dan generasi milenialDurasi menonton di kalangan milenial juga lebih tinggi daripada kebanyakan penonton video digital lainnya. Perilaku tersebut juga kerap menarik konsumen lainnya untuk turut menonton konten-konten tertentu. Sekitar 37% responden muda mengakui mereka menghabiskan cukup banyak waktu setiap harinya menonton video, sementara kalangan usia 35 ke atas hanya sekitar 14%.

Jika dilihat dari sisi ketertarikan terhadap merek-merek tertentu, biasanya kalangan milenial lebih skeptis ketika disuguhi tayangan berbagai merek atau produk. Mereka juga tidak mudah dipengaruhi begitu saja oleh promo merek. Tapi, studi ini menyimpulkan justru kalangan milenial bisa menjadi target potensial bagi merek-merek yang hendak mempromosikan produk atau layanannya.

Memang benar kalangan milenial tidak mudah dipengaruhi oleh berbagai promo merek, tetapi mereka ternyata cukup aktif mencari tahu tentang merek favorit atau merek yang dianggap relevan bagi mereka. Mereka juga lebih responsif terhadap segala aktivitas pemasaran/promo merek, selama mereka menganggap itu menarik dan relevan.

Sebanyak 62% dari responden menyatakan mereka bisa melakukan tindakan nyata setelah melihat promo iklan, dan 47% menyatakan sangat memerhatikan update yang ada tentang merek-merek favorit mereka.

Perilaku generasi milenial dalam menikmati dan mengonsumsi segala media saat ini bisa memberikan prediksi bagaimana pola menonton video digital untuk 5 sampai 10 tahun ke depan. Dengan pertimbangan tersebut, survei ini bisa memberi beberapa hal yang bisa dipertimbangkan.youtube dan generasi milenial

Generasi milenial cenderung loyal dalam mengadopsi platform pertama yang mereka coba dalam menonton video. Apalagi ketika platform tersebut berhasil memberikan experience yang bagus. Youtube boleh dibilang termasuk pionir dalam memberikan layanan menonton video digital dengan konten yang superlengkap dan nyaman untuk di-browse.

Berbagai konten video pun pasti nantinya akan dikemas dan didistribusikan melalui media digital. Banyak provider pesaing kemungkinan besar akan bermunculan, tapi persaingan yang terjadi masih terlalu dini untuk dibicarakan sekarang. Mereka harus bermain cantik dengan berusaha mempunyai diferensiasi masing-masing, antara sesama penyedia layanan video digital.

Konsumsi video digital bisa sangat membantu konsumen untuk bisa terjun lebih dalam menekuni hobi/passion-nya, sekaligus bertemu dengan berbagai konsumen lain yang punya hobi serupa. Dalam hal ini, para pemilik merek bisa mendapatkan peluang untuk berinteraksi dan meng-grab lebih banyak konsumen yang relevan dengan merek mereka. Konsumen yang menikmati video digital bisa lebih engage pada konten promo yang relevan atau menarik. Jadi, distribusi secara digital bisa menarget konsumen secara lebih tepat sasaran.

Ivan Mulyadi 

MM.03.2017/W

 “Generasi milenial bisa menjadi target potensial bagi para pemilik merek yang hendak mempromosikan produk atau layanannya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.