Yuk, Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak

penyakit jantung bawaan pada anakMarketing.co.id – Berita Lifestyle | Penyakit jantung bawaan pada anak (PJB) merupakan kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang didapat sejak anak masih berada di dalam kandungan. Kelainan ini dapat terjadi pada dinding jantung, katup jantung, maupun pembuluh darah yang ada di dekat jantung.

Akibatnya, dapat terjadi gangguan aliran darah di dalam tubuh pasien; misalnya terjadi sumbatan aliran darah, atau darah mengalir ke jalur yang tidak semestinya

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bawaan yang paling sering ditemukan. Angka kejadian PJB di Indonesia adalah 8 untuk setiap 1000 kelahiran hidup. Jika jumlah penduduk Indonesia 200 juta, dan angka kelahiran 2%, maka jumlah penderita PJB di Indonesia bertambah 32000 bayi setiap tahun.

Bahkan, data terbaru pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 80.928 bayi yang lahir dengan PJB setiap tahunnya di Indonesia. Kendala utama dalam menangani anak dengan PJB adalah tingginya biaya pemeriksaan dan operasi.

Ketua Umum Yayasan Jantung Indonesia Esti Nurjadin mengatakan, awal berdirinya Yayasan Jantung Indonesia (YJI) adalah dari satu kasus penyakit jantung bawaan yang terjadi pada tahun 1974 dari seorang anak yang berasal dari keluarga pra sejahtera dimana merupakan cikal bakal terbentuknya YJI. Sampai saat ini YJI tetap pada komitmen salah satunya adalah pelayanan kuratif terhadap anak-anak dengan penyakit jantung bawaan dari keluarga pra sejahtera.

“Hingga saat ini sudah sebanyak 2189 pasien yang kami berikan bantuan berupa tindakan intervensi bedah maupun non bedah dan jumlah ini pastinya akan bertambah seiring bertambah banyaknya pasien penyakit jantung bawaan dari keluarga pra sejahtera yang membutuhkan bantuan kami”, ujarnya saat  Konferensi Press Peringatan Hari Jantung Sedunia – “Deteksi Dini Sebagai Upaya Preventif Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak” secara daring, Selasa (28/9).

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bawaan yang paling sering ditemukan. Hingga saat ini, penyebab penyakit jantung bawaan belum diketahui secara pasti. Gejala yang muncul pada pasien dengan penyakit jantung bawaan dan kapan gejala tersebut muncul sangatlah bervariasi, tergantung dari jenis penyakit jantung bawaan yang diderita. Gejala dapat muncul sesaat setelah lahir, pada masa bayi, atau bahkan pada saat dewasa.

Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Radityo Prakoso, gejala penyakit jantung bawaan dibagi menjadi dua yaitu sianotik (menunjukkan tanda kebiruan) dan asianotik (tidak menunjukkan tanda kebiruan). Pada anak dengan penyakit jantung sianotik, biasanya saat menangis tanda kebiruan akan muncul pada bibir, lidah, dan kuku.

Sebaliknya, pada penyakit jantung bawaan asianotik, tidak ada gejala yang muncul, sehingga seringkali tidak disadari dan tidak terdiagnosis. Namun, gejala yang dapat diamati ialah mudah lelah saat beraktivitas, pucat, detak jantung yang cepat, dan adanya keterlambatan pertumbuhan serta perkembangan pada anak.

Penyakit jantung bawaan dapat dideteksi sejak dini, bahkan sejak masih dalam kandungan. Kunci pencegahan penyakit jantung bawaan adalah dilakukannya pemeriksaan sebelum kehamilan dan selama kehamilan.

Bayi dengan penyakit jantung bawaan juga dapat menunjukkan bermacam-macam tanda dan gejala, tetapi dapat juga tidak menunjukkan gejala sampai ia dewasa. Penyakit jantung bawaan yang tidak terdeteksi dan tidak terobati sampai dewasa berisiko dapat menyebabkan gagal jantung dini hingga kematian.

Oleh karena risiko yang tinggi di masa depan serta kejadian penyakit jantung bawaan yang sulit diprediksi, maka penting untuk melakukan deteksi dini penyakit jantung bawaan pada bayi yang baru lahir.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.