Zilingo dan SiCepat Ekspres Dukung UMKM Lakukan Efisiensi Biaya Operasional Bisnis Selama Pandemi

Zilingo Indonesia
Zilingo dan SiCepat Ekspres Dukung UMKM Lakukan Efisiensi Biaya Operasional Bisnis Selama Pandemi – 21 Juli 2021

Marketing.co.id – Berita Marketing | Platform solusi bisnis satu atap, Zilingo memperkuat kerja sama strategis dengan SiCepat Ekspres untuk dukung UMKM Indonesia melakukan efisiensi biaya operasional bisnis di tengah pandemi. Komitmen tersebut diwujudkan melalui edisi spesial dari webinar interaktif ‘Ngopi Bareng Zilingo Trade’ yang membagikan wawasan utama dalam topik hangat, yaitu “Cost untuk UMKM: Beban atau Brilian?”.

Sesi diskusi panel webinar kali ini yang menghadirkan Imam Sedayu, Chief Commercial Officer, SiCepat Ekspres dan Loudy Gilang, Head of Operations & Commercials, Zilingo Indonesia membahas kiat-kiat relevan untuk pemulihan ekonomi UMKM dengan pemanfaatan teknologi dalam bisnis untuk mengefisienkan biaya operasional. Simak tiga arahan utama berikut ini agar merek dan bisnis lintas skala dapat mengembangkan bisnis dengan efisiensi biaya operasional yang baik:

Terapkan pendekatan demand dan supply yang efektif untuk efisiensi biaya

Dalam melakukan efisiensi biaya operasional bisnis, pelaku UMKM dapat menerapkan dua pendekatan efektif yaitu, pendekatan demand dan pendekatan supply. Imam Sedayu, Chief Commercial Officer, SiCepat Ekspres menjelaskan, “Seperti yang kita ketahui, selama pandemi berlangsung saluran offline bisnis sangatlah terbatas. Banyak toko yang tidak bisa beroperasi, banyak mall yang tutup dan sebagainya sehingga konsumen kesusahan untuk mengakses produk. Maka dari itu penting bagi pelaku UMKM untuk mencari informasi dan melakukan inovasi terhadap saluran penjualan untuk mendorong demand.” Salah satu cara mengembangkan saluran penjualan bisnis adalah dengan membuka toko online di platform e-commerce.

Ketika demand sudah didorong melalui saluran penjualan online, maka pelaku UMKM harus mempertimbangkan bagaimana supply dapat memberikan efisiensi biaya terhadap bisnis. Imam menyarankan agar semua biaya tetap seperti rental bangunan, sewa toko atau biaya operasional harian sebisa mungkin dijadikan biaya variabel sehingga pelaku usaha bisa lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai perubahan yang terjadi selama pandemi.

Laporan biaya operasional dan tren produk terkini jadi faktor utama

Sebelum mencoba melakukan efisiensi biaya, penting bagi pelaku UMKM untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus dipertimbangkan. Menurut Loudy Gilang, Head of Operations & Commercials, Zilingo Indonesia terdapat dua faktor utama, yaitu laporan biaya operasional dan tren produk terkini.

Baca juga: Perkuat Industri 4.0, Zilingo Dukung Pabrik Garmen Indonesia Terapkan Manufaktur Digital

“Pelaku UMKM dapat mulai memetakan pos-pos operasional mana yang nilainya besar dalam kurun waktu 6-12 bulan ke belakang yang ada di dalam laporan biaya operasional. Maka pelaku usaha dapat mengeksplor solusi yang harus diambil agar dapat menekan biaya tersebut. Selanjutnya pelaku usaha harus mengidentifikasi produk apa yang harus difokuskan untuk penjualan dengan mengikuti tren produk yang berkembang di pasar selama masa pandemi. Langkah ini dapat mencegah terjadinya pembengkakan biaya akibat inventori yang menumpuk atau biasa disebut slow moving,” jelas Loudy.

Evaluasi bisnis harus dilakukan secara reguler untuk mendorong efisiensi biaya

Salah satu kesalahan umum yang dilakukan UMKM dalam melakukan efisiensi biaya operasional bisnis adalah kurangnya evaluasi bisnis secara reguler. Menurut Imam, pelaku usaha perlu melakukan review eksternal dan internal. Dari sisi eksternal, pelaku usaha harus memperhatikan kondisi pasar, kondisi persaingan serta informasi apa saja yang masuk ke perusahaan. Pastikan semua informasi yang masuk dapat mendukung kemajuan bisnis. Dari sisi internal, pelaku usaha harus memperhatikan resource apa yang dimiliki serta strength dan weakness apa yang dimiliki. Hal tersebut yang harus dijadikan andalan pelaku UMKM ketika melakukan efisiensi biaya.

Mendukung gagasan tersebut, Loudy menambahkan, “Kurangnya evaluasi bisnis yang dilakukan secara reguler juga dapat mempengaruhi biaya operasional menjadi kurang efisien dan kurangnya eksplorasi terhadap berbagai solusi bisnis. Dengan evaluasi yang teratur, pelaku usaha dapat mengetahui apa saja yang menjadi penunjang dalam efisiensi biaya operasional serta memperbaiki kesalahan bisnis sedini mungkin.”

Maka dari itu, krusial bagi pelaku UMKM untuk mengeksplorasi solusi yang dapat membantu efisiensi biaya operasional bisnis seperti jasa pengadaan barang dan logistik di masa pandemi. Kerja sama strategis Zilingo dan SiCepat Ekspres diharapkan dapat memberi solusi terbaik untuk mendukung pemulihan ekonomi UMKM. Zilingo melalui Zilingo Trade berupaya membantu UMKM menyederhanakan proses rantai pasokan dengan layanan bisnis satu atap termasuk layanan pengadaan, penjualan, pemasaran, finansial, software pabrik hingga layanan Zilingo Connect untuk memudahkan pelaku usaha mengelola toko online dari berbagai marketplace dalam satu dashboard. SiCepat Ekspres juga siap untuk mendukung keseluruhan proses logistik bisnis dengan membangun infrastruktur dan jaringan yang kuat melalui layanan unggulan seperti Regular, Si Untung, Besok Sampai Tujuan, GoKil (Cargo Kilat), Same Day Delivery, HALU (Harga Mulai 5ribu), SiCepat Go dan SiCepat Cross Border.

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing & Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.