City

Rahmat_Susanta_ok1marketing.co.id – Berbicara soal Jokowi dan Jakarta seperti tak ada habisnya. Saya juga teringat satu pernyataan Jokowi dalam sebuah acara musyawarah perencanaan pembangunan kota di awal masa jabatannya. Dia mengatakan bahwa branding dan positioning Jakarta harus jelas. Jangan sampai Jakarta tidak memiliki keunikan dibandingkan kota-kota lain di dunia.

Saya setuju dengan hal ini. Bukan hanya produk, kota juga membutuhkan strategi branding yang tepat. Kota seperti Jakarta adalah pusat pertumbuhan ekonomi negara. Oleh karenanya kota harus menjadi daya tarik bagi para investor, wisatawan, pembelanja, dan juga para talent. Kota-kota di dunia kini juga saling bersaing sebagai bagian dari pertumbuhan global.

Mc. Kinsey pernah menulis report bahwa 60% dari GDP dunia berasal dari perkotaan, dan dalam 15 tahun ke depan kota-kota yang menjadi pusat pertumbuhan dunia bergeser dari utara ke selatan.

Itulah sebabnya Jakarta harus semakin kompetitif dibandingkan kota-kota dunia sekitarnya seperti Kuala Lumpur, Singapura, dan Bangkok. Sebagai perbandingan, Kuala Lumpur kini dikunjungi oleh sekitar 9 juta turis setahun, sementara Jakarta masih berbicara di angka 2–3 juta setahun.

Ada banyak PR memang yang harus dikerjakan oleh Jokowi, namun pekerjaan untuk mem-branding kota Jakarta tidak boleh dilupakan.

Visi beberapa pemerintah daerah di Indonesia memang masih pada soal kesejahteraan rakyat seperti soal kesehatan dan pendidikan. Padahal visi untuk menjadikan kota sebagai magnet bagi para penyumbang pendapatan ekonomi daerah tak kalah penting.

Kota seperti New York berani mengeluarkan dana iklan sampai US$ 30 juta setelah tragedi 11 September untuk menarik orang-orang kembali datang ke sana.

Manfaat bagi kota yang berhasil melakukan branding, seperti layaknya produk, adalah image yang tetap terjaga dalam jangka panjang. Sehingga ketika terjadi krisis di kota, seperti penyakit, bencana alam, atau serangan, recovery-nya pun bisa berlangsung cepat.

JakartaBranding kota yang kuat mendorong proses akuisisi pendatang yang lebih efisien. Contohnya, ketika berbicara fashion, maka orang langsung datang ke Paris.

Branding kota yang baik juga harus mampu menciptakan loyalitas. Ujung-ujungnya para pendatang harus secara sukarela dan bahkan merekomendasikan orang lain untuk datang ke kota itu kembali.

Di luar keuntungan tadi, yang sering dilupakan soal pentingnya branding adalah kemampuan untuk meningkatkan kualitas orang-orang di kota itu.

Adanya talent-talent yang masuk ke kota menciptakan transfer know-how kepada penduduk di kota tersebut. Di sisi lain, branding juga menciptakan kebanggaan dan rasa memiliki yang kuat.

Pun dalam penciptaan slogan harus mencerminkan pribadi kota, menarik, dan memberi inspirasi, misalnya “The City Never Sleeps”, atau “City of Tomorrow”.

Slogan berasal dari positioning statement yang ingin dibangun, dan positioning statement ini berasal dari penggalian potensi-potensi yang dimiliki oleh sebuah kota, manakah dari potensi itu yang kemudian bisa menjadi daya diferensiasi dibandingkan kota-kota lain.

Ketika berbicara slogan “Enjoy Jakarta”, diferensiasi apakah yang bisa ditawarkan sehingga harus merasa enjoy? Apakah kenyamanan Kota Jakarta? Aturan yang mudah ketika berinvestasi? Atau justru kemacetan parah dan banjir di mana-mana?

Siapakah yang kemudian harus berperan dalam proses branding ini? Tentu saja semua pihak, mulai dari pemerintah, swasta, dan juga penduduk kota. Makanya hal ini harus dimulai dengan visi yang kuat dari seorang pemimpin.

Visi ini harus ditularkan kepada semua pelaku di kota tersebut agar menjadi tuan rumah yang baik dan mampu menjadi brand ambassador kota itu. Tidak ada pihak yang mau datang ke kota Anda jika pebisnis dan warga di sana tidak ramah.

Menurut Anda, apakah warga Jakarta sudah menjadi tuan rumah yang baik? Jalanan macet yang bikin orang tidak peduli orang lain, sopir angkutan umum yang kebut-kebutan, suporter bola yang anarkis, orang membuang sampah sembarangan, pedagang yang menutup tempat pejalan kaki, dan lain-lain. Well, sepertinya Jokowi perlu memanusiakan dulu warga Jakarta!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here