Digital Marketing, Sebuah PR Murni di Masa Depan

Jika diperhatikan tujuan penerapan digital marketing dan PR tak banyak berbeda, yakni menciptakan brand yang baik di mata publik, untuk kemudian meningkatkan value-nya. Dari sinilah, digital marketing kemudian dikatakan sebagai PR murni. Setidaknya untuk masa depan.

digital marketing itu ya PRSudah menjadi tugas PR untuk melakukan agenda kegiatan yang dapat meningkatkan value sebuah merek. Misalnya bersosialisasi dengan warga sekitar, pengguna, media, atau melakukan sebuah kegiatan positif, apapun bentuknya.

Bahkan, PR juga perlu tahu masalah yang terjadi pada perusahaan, untuk kemudian mencari solusi yang tepat. Tujuannya tentu agar nama merek tidak jelek, sehingga dapat menyebabkan pelanggan beralih ke kompetitor.

Dan tampaknya, kini penerapan itu searah dengan penerapan digital marketing. Misalnya membuat keterlibatan antara merek dengan masyarakat digital, membuat kegiatan berupa kuis, mencari sentiment negatif untuk kemudian ditanggapi, masuk ke berbagai forum-forum diskusi online, hingga membuat viral yang tujuannya mengundang keterlibatan publik.

Tidak banyak berbeda bukan, yakni sama-sama menciptakan sentimen positif, dan meminimalisir brand damage.

Bahkan menurut Marketingprofs, di Inggris, pemasar lebih banyak menerjunkan para PR untuk memperkuat profil online merek.

Misalnya membuat konten, menjangkau influencer, dan menerapkan strategi media sosial. Dari situ, Marketingprofs mencatat, dibandingkan dengan 12 bulan sebelumnya, pendapatan agen dari sumber digital telah meningkat secara signifikan. Bahkan yang menarik, untuk penerapan SEO, pelaku bisnis juga banyak meminta bantuan para agensi PR.

Sangat luar biasa bukan?

Sebagai tambahan, ada anekdot yang membedakan antara sales, iklan, dan PR.

Kalau sales, ketika di pesta bertemu dengan seorang gadis cantik, ia akan langsung mengatakan, “Hai, aku kaya loh. Jalan yuk?”

Kalau iklan, mereka lebih memilih untuk meminta temannya mempromosikan diri kepada gadis tersebut. Jadi, si teman akan menghampiri gadis itu dan mengatakan, “Teman ku sangat kaya loh, mau nggak jalan sama dia?”

Sedangkan PR tidak melakukan kedua hal tersebut, tapi membiarkan si gadis mengetahui secara langsung kekayaan si PR. Dengan sikap gentle, PR membetulkan letak dasinya, kemudian menghampiri sang gadis dan menuangkan segelas minuman. Setelah itu, mengajak ngobrol dan menggandengnya keluar, mengajak ke parkiran mobil, kemudian membukakan pintu Lamborghini serta mempersilahkannya masuk, lalu berkata, “Cari suasana yang lebih enak yuk?”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.