Meski Sering Di-bully, Bekasi Kaya Potensi

Potensi tersembunyi dari kota paling sering dihina di Indonesia (Foto: CFDBekasi.com)
Potensi tersembunyi dari kota paling sering dihina di Indonesia (Foto: CFDBekasi.com)

Dalam beberapa minggu terakhir, Bekasi telah menjadi pembicaraan media di Indonesia, khususnya daerah ibukota. Yang menjadi topik pembicaraan adalah kesulitan yang umumnya dialami oleh penduduk daerah Bekasi yang disebabkan oleh buruknya infrastruktur, lalu lintas yang padat, cuaca panas dan waktu tempuh yang lama dari Jakarta. Semua isu ini tersebar di sosial media dalam bentuk teks dan gambar satir.

Riset yang dilakukan Lamudi menemukan bahwa,  81% dari penduduk non-Bekasi tidak tertarik pindah ke Bekasi. Sementara 75% penduduk Bekasi berkeinginan untuk pindah dari kota tersebut. Alasan untuk hal ini –  lalu lintas yang buruk.

Presentasi jumlah jalanan di Bekasi saat ini hanya sebesar lima persen, sementara dengan total area 661 kilometer persegi, Bekasi seharusnya mempunyai 20% persen. Sebagai penghubung antara pusat pabrik (dari industri Cikarang dan Karawang) ke Jakarta, dan ke pelabuhan Merak, jelas tidak terhindarkan bagi Bekasi untuk merasakan akibat dari lalu lalang kendaraan besar dari dan menuju pabrik. Ini lah yang membuat penduduk Bekasi harus menempuh selama 4 sampai 5 jam per hari nya untuk bekerja di Jakarta.

Namun, walaupun pemberitaan media akhir-akhir ini tidak menguntungkan bagi Bekasi, tidak menutup kenyataan bahwa Bekasi mempunyai banyak potensial. Dengan pertumbuhan populasi sebesar 2.77% pada tahun 2013, lebih besar dari rata-rata Indonesia, terdapat implikasi positif untuk perkembangannya. Berikut  rangkuman perkembangan dan potensi Bekasi  ke depannya.

Bisnis dan Investasi

Banyak perusahaan kelas dunia seperti Mattel, Danone, Coca-Cola, Honda dan Bridgestone yang telah mendirikan pabrik di Bekasi. Hal itu menjadikan Bekasi sebagai basis dari industri nasional dan berkontribusi untuk perekonomian di level nasional. Pemerintah kota telah menargetkan nilai investasi asing dan domestik sampai 86 Triliun atau naik 11.5% dari tahun lalu.

Perkembangan Bekasi juga telah tumbuh secara pesat selama 15 tahun terakhir, dengan 90% perkembangannya didominasi perumahan. Cushman & Wakefield melaporkan bahwa Bekasi mempunyai potensi terbaik dalam tingkat penjualan residensial sebesar 93.2% di area Jabodetabek, dan mempunyai tingkat hunian terbesar di Jabodetabek sebesar 85.8%.

Dengan semakin banyaknya permintaan untuk properti residensial di bekasi, harga tanah di Bekasi diprediksi hanya akan semakin naik setiap tahunnya, cocok untuk investasi masa depan Anda.

Hiburan

Ada banyak hiburan yang tersedia bagi 6 juta orang yang saat ini bertempat tinggal di kota maupun kabupaten Bekasi. Daerah ini merupakan rumah dari salah satu penangkaran buaya terbesar di Asia dengan lebih dari 500 ekor buaya yang terdapat di Taman Buaya Indonesia Jaya. Lippo Waterboom menyajikan taman rekreasi air yang bertemakan Bali. Dibangun oleh grup Lippo, tempat ini berlokasi di kompleks perumahan Lippo di Cikarang.

Trans Corp juga telah merencanakan pembangunan Trans Studio ketiga nya di Bekasi. Taman rekreasi indoor ini ditengarai akan menjadi yang terbesar mengalahkan dua sebelumnya di Makassar dan Bandung.

Infrastruktur

Pada tahun 2018, akan ada 23 mall yang menghiasi Bekasi. Para developer ternama Indonesia seperti Sinar Mas Land, Lippo Group, Agung Sedayu dan Summarecon Agung berlomba-lomba menyelesaikan proyek nya di kota ini.

Kemudian di daerah Bekasi Timur, sedang dibangun proyek mixed use Bekasi Trade Center City (BTC City) yang diharapkan selesai dalam 5 tahun ke depan. Proyek ini akan menghasilkan menara-menara terhubung yang berisi apartemen, pusat perbelanjaan, hotel dan rumah sakit.

Semua perkembangan ini seharusnya membuat Bekasi menjadi salah satu kota terbaik untuk ditinggali. Dengan jeleknya pemberitaan tentang Bekasi, mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan dan perlahan memperbaiki infrastrukturnya.

Dengan memprioritaskan keadaan lalu lintas sebagai isu yang paling mendesak, pemerintah mengambil langkah yang tepat dengan pelanjutannya proyek jalan tol yang menghubungkan Bekasi dengan area luar Jakarta yang terhenti pengerjaannya pada akhir 90-an saat krisis keuangan. Proyek ini diharapkan selesai pada 36 bulan ke depan dan akan mengurangi kemacetan yang kerap terjadi antara Bekasi dan Jakarta sehingga daerah Bekasi tidak lagi menjadi daerah yang kerap di pandang sebelah mata.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.