Strategi Bersaing HijUp.com di Pasar Ecommerce

Banyaknya pemain baru yang bermunculan membuat persaingan bisnis di pasar fashion muslim kian sengit. Bagaimana HijUp.com menghadapinya?

diajeng lestari owner hijup.com
Diajeng Lestari, owner Hijup.com

Didirikan pada tahun 2011 dengan konsep online mall, HijUp.com memfokuskan diri untuk menyediakan berbagai macam produk karya desainer fashion muslimah Indonesia. Produk yang disediakan meliputi pakaian, kerudung, aksesoris, dan banyak lagi.

Dalam waktu singkat, HijUp.com berhasil menjadi e-commerce Islamic fashion pertama dan terbesar di Indonesia bahkan dunia.

Peluang

Pertumbuhan jumlah muslimah berhijab di Indonesia saat ini sedang tinggi-tingginya. Hal itu terlihat dari terus meningkatnya permintaan busana muslim, tumbuhnya komunitas-komunitas hijab, serta berbagai kegiatan hijab class di kampus, perusahaan, pengajian, ataupun kelompok arisan.

Daya beli masyarakat Indonesia yang terus meningkat menjadi salah satu yang memengaruhi hal tersebut. Menurut data McKinsey Global Institute Analysis, kelas menengah Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat sebanyak 85 juta penduduk.

Jika pada tahun 2020 penduduk muslim Indonesia berjumlah 80%, maka kelas menengah muslim mencapai 68 juta. Jika setengahnya adalah perempuan, maka ada 34 juta potensi pasar. Jika diasumsikan yang memakai hijab mencapai 50%, maka ada 17 juta potensi pasar.

Menurut Diajeng Lestari, Owner HijUp.com, “Indonesia memiliki potensi besar di bidang fashion dan tekstil. Apalagi dengan populasi terbesar di dunia, industri fashion muslim bisa menjadi salah satu penopang ekonomi Indonesia jika dikelola dengan baik.”

HijUp.com didirikan untuk menjembatani pemilik brand busana muslim dengan pasar dan dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan brand-brand Islamic fashion di Indonesia.

“Kami menaruh perhatian besar terhadap perkembangan brand-brand Islamic fashion lokal. Karya mereka kami pasarkan melalui internet ke seluruh penjuru dunia,” katanya.

Baginya, internet merupakan anugerah yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Melalui internet produsen bisa lebih dekat dengan pasar. Pertumbuhan akses internet selain menjadi tantangan, tap juga merupakan peluang.

Dewasa ini pertumbuhan akses online dalam negeri melonjak tajam. Menurut riset McKinsey Global Institute tahun 2016 diperkirakan internet diakses oleh 100 juta penduduk Indonesia.

Sedangkan dari riset internal HijUp, 62% member HijUp menggunakan mobile gadget untuk mengakses internet, 25% menggunakan laptop, dan hanya 13% menggunakan personal komputer (PC). Dari data tersebut dapat dilihat bagaimana penetrasi penggunaan internet dengan akses langsung oleh para customer.

“Melalui teknologi ini kami berusaha menjadi jembatan antara desainer sebagai produsen dengan market, baik dalam maupun luar negeri,” lanjutnya.

Ia menambahkan untuk dapat meyakinkan tenant, kita harus memiliki brand yang baik. Brand atau merek merupakan kunci untuk meningkatkan pangsa pasar serta nilai perusahaan. Merek adalah kunci sumber daya tak berwujud yang perlu dikembangkan dan dijaga dengan cermat.

Fiturnya mencakup reputasi, kepercayaan, loyalitas, dan pemahaman di antara pelanggan. Dengan kata lain, merek adalah identitas yang diberikan kepada sebuah produk atau layanan agar dapat membedakannya dari pesaing.

Menurut Diajeng, aktivitas branding yang dilakukan HijUp tidak sekadar mengejar awareness, tapi juga engage ke follower, ada keterikatan emosional. Mereka memberikan hal-hal positif seperti sharing dengan tokoh inspiratif dan bekerja sama dengan event yang diadakan komunitas (sponsor).

“HijUp sangat kuat di media sosial, digital, dan komunitas. Kami juga memiliki aktivitas andalan, mulai dari YouTube, selalu membuat konten yang menarik, dan menghadirkan orang-orang yang berpengaruh,” terangnya.

Persaingan

Seiring berjalannya waktu, pesaing-pesaing baru dengan bentuk bisnis yang sama mulai bermunculan. Namun, bagi Diajeng hadirnya kompetitor akan memberikan keuntungan bagi konsumen dan pasar itu sendiri.

Diajeng menambahkan, HijUp.com selalu memandang kompetisi dengan cara yang positif. Dengan semakin banyaknya kompetitor akan menjadikan pasar lebih dinamis dan konsumen memiliki banyak pilihan dalam menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan.

“Jika kompetitor melakukan penetrasi dan mengembangkan strategi bisnisnya, HijUp.com akan menganggap hal tersebut sebagai suatu tantangan untuk menetapkan standar yang lebih tinggi dalam memenuhi kebutuhan konsumen,” jelasnya.

Menurutnya, produk yang masuk ke HijUp tidaklah sembarangan. Setidaknya produk harus melewati kurasi, harus ada 3K – kualitas, kreativitas, dan karakter – dan brand yang ingin masuk harus benar-benar bagus dan sesuai dengan pasar HijUp.

Experience

Diajeng menambahkan, guna memenangkan persaingan, HijUp.com juga lebih mengutamakan experience, seperti dengan menawarkan shopping online yang lengkap.

“Produk yang bagus, kemasan yang menarik, dan pengiriman tepat waktu adalah experience yang ditawarkan. Kami tidak ingin mengecewakan mereka. Karena sekali mereka kecewa, mereka tidak akan balik lagi,” begitu ia menerangkan.

Tidak hanya itu, HijUP juga meluncurkan privat shopping. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan nyaman ketika berkomunikasi dengan mereka.

Pelanggan bisa berkomunikasi dengan HijUP lewat BBM, WhatsApp, Line dan media sosial lainnya. “Kami ada, kami nyata, dan kami hanya memajang barang yang sesuai dengan nyatanya,” tegasnya.

Pelanggan HijUp.com tidak hanya dari dalam negeri namun juga luar negeri. Sejak meluncurkan layanan pengiriman internasional, HijUp.com telah banyak menerima permintaan dari berbagai negara termasuk Singapura, Malaysia, Perancis, Amerika, dan Dubai. Dua dari delapan pengunjung HijUp.com atau sekitar 20% berasal dari luar negeri.

Apa yang dilakukan oleh HijUP tentu dapat menjadi inspirasi bagi yang lain. Siapa tertarik ikut menjajal?

Artikel ini pertama kali tayang di Majalah Youth Marketers Edisi 07 Maret 2014. Klik di sini untuk melihat artikel asli dan artikel menarik lainnya tentang “Masa Depan E-commerce Indonesia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.