Berebut “Power” di Pasaran

Marketing.co.id – Berfungsi sebagai penambah daya sungguh mendukung gadget-gadget yang umumnya boros baterai, seperti smartphone dan tablet. Tak heran bila merek sekelas BlackBerry beberapa waktu yang lalu tergelitik membuat promo unik, yakni beli BlackBerry tipe-tipe tertentu gratis power bank berkapasitas 5.000 mAh.

Power bank muncul sekitar 2–3 tahun silam di Indonesia. Jumlah pemainnya masih sedikit, baru 2–5 merek. Itu pun rata-rata dari impor. Belakangan, setelah isu boros baterai menggema di pasar smartphone, nama power bank langsung melejit.

Sekarang sudah lebih dari 20 merek power bank di pasaran. Beberapa pemainnya mulai dari merek-merek gadget yang sudah dikenal seperti Cross, Cyrus, Toshiba, sampai merek-merek pendatang baru yang mayoritas dari Cina.

Potensinya yang menggiurkan memacu sejumlah pihak untuk beramai-ramai terjun ke pasar device ini. Bahkan, Direktur Marketing Cross Janto Djojo mengatakan, power bank merupakan gerbang untuk masuk ke smartphone. Untuk itu, Cross yang sedang menjajaki pasar ponsel pintar juga telah mengawali langkah dengan memasarkan power bank sejak setahun silam.

Janto menjelaskan, power bank semakin diminati seiring penetrasi smartphone dan tablet yang sekarang kian dalam. Apalagi saat ini berkembang tren orang memiliki lebih dari satu gadget, ada smartphone lalu tablet. Mungkin kelak muncul fungsi-fungsi dari power bank untuk mengisi daya netbook atau perangkat gadget lainnya.

Pertama masuk ke pasar, Cross memperkenalkan power bank berkapasitas daya 5.800 mAh, kemudian berkembang hingga ke lima tipe sekarang. Harga yang dibanderol berkisar Rp 200.000-an. Keunggulan power bank Cross, menurut Janto, pertama dari desain.

Power bank kami dibungkus kotak yang transparan, sehingga menampilkan sisi yang elegan. Baru di bagian produk, selain mudah dibawa, kami juga menambah fitur senter yang tahan menyala hingga beberapa jam,” tandas Janto.

Tahun 2013 ini, Cross masih akan mengembangkan bisnis power bank yang menjadi bagian ekspansi di divisi aksesorinya. Fokus produk yang akan dirilis nantinya, ungkap Janto, ialah power bank yang memiliki daya yang lebih besar dengan bodi yang makin ringan dan tipis.

Dalam sebulan, ia mengaku, Cross bisa menjual rata-rata lebih dari 1.000 unit, dengan retur 0,5%. “Itu pun karena produk cacat, bukan lantaran tidak laku,” imbuhnya.

Keberhasilan Cross menjual power bank turut ditopang oleh 80 master dealer, dengan puluhan dealer di bawahnya dan ratusan peritel. Untuk menang di lini distribusi, lanjut Janto, tidak ada cara yang lebih ampuh selain memberi cuan (keuntungan) yang besar kepada distributor.

Hal itu juga yang menjadi salah satu strategi di PT Mitra Komunikasi Nusantara (MKN), produsen gadget merek Cyrus. Vendor gadget ini baru masuk pasar power bank setahun silam, dengan alasan potensi bisnis pengisi daya portabel ini cukup besar. “Kami ikut bermain bukan karena latah loh,” ujar Budiasto Kusuma, Chief Marketing Officer Mitra Komunikasi Nusantara.

Karena itu, Cyrus pun menawarkan power bank yang berbeda dengan merek lain yang hanya mampu mengisi daya. Power bank Cyrus memiliki tiga fungsi, sehingga dinamakan power bank hybrid. Pertama, sebagai pengisi daya; kedua, bisa menjadi router bila dicolokkan modem, dan bisa sharing internet hingga ke 20 orang dengan radius maksimal 50 m.

“Yang ketiga, power bank kami memiliki konektor LAN,” tambah pria yang akrab disapa Budi ini. Fitur tersebut akan memudahkan orang mendapatkan koneksi internet saat bepergian ke luar kota atau luar negeri. Nah, dengan  fitur ini, pengguna tinggal menghubungkan kabel LAN ke konektor, jaringan internet langsung dinikmati dan bisa sharing ke 20 device.

Dengan diferensiasi yang diusungnya itu, Budi yakin bisa menambah kepercayaan diri distributor. Para distributor pasti akan berpikir masak-masak, produk mana dulu yang harus dijual. Bila menjual power bank lain, hanya didapat keuntungan dari 1 produk, sementara bila menawarkan power bank Cyrus, kemungkinan pembeli akan mencari modem juga karena tertarik pada fungsi router tadi.

“Sebab itu, selain jualan single, kami sering mem-bundle power bank kami dengan modem Cyrus. Strategi ini untuk di daerah-daerah, karena modem masih menjadi barang baru di sana,” imbuh Budi.

Untuk mempenetrasi pasar dengan cepat, Cyrus turut menggandeng Grapari Telkomsel, dan mendistribusikan lewat retail store-nya yang bernama Broadband Center (BBC), yang kini berjumlah 17 gerai.

Dalam sebulan, Budi mengaku, rata-rata power bank Cyrus bisa terserap lebih dari 10 ribu unit di pasar. Ke depan, pria berkulit putih ini optimistis, device ini makin menggeliat. Hal tersebut bisa dilihat dari pertumbuhan penjualan tablet Cyrus saja yang mencapai 762% beberapa waktu lalu. Dari situ terlihat, tablet dan smartphone tentunya makin menjamur di Indonesia.

Gagdet-gadget tersebut tentunya membutuhkan daya yang besar, karena umumnya berdimensi layar yang lebar dan kaya akan fitur. Terlebih, harga yang semakin terjangkau nanti bakal membantu penyebarannya dengan cepat,” terang Budi.

Saat ini power bank Cyrus menawarkan dua pilihan daya, dimulai dari 1.800 mAh dan 5.200 mAh. Harganya dari Rp 200.000 sampai Rp 399.000. Pada tahun ini, Budi mengungkapkan, pihaknya akan menelurkan power bank berkapasitas 10.000 mAh dengan fitur yang tak kalah canggih dari yang ada sekarang.

“Kami tidak ingin adu besar-besaran daya saja, apalagi harga—karena kalau demikian yang terjadi mudah untuk ditiru, melainkan menawarkan inovasi yang sulit untuk diikuti oleh kompetitor,” tandas pria penghobi travelling ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.