Beriklan Ala Trailer Film

Marketing.co.id – Iklan sangat mirip dengan trailer film – membujuk kita dengan petunjuk dari “apa yang akan datang.” Itu sangat bagus, tapi kadang-kadang film tersebut tidak sesuai seperti apa yang kita lihat dalam trailer. Trailer bisa “wah” namun menyesatkan.

Kita semua pernah melihat trailer dari film yang kita sukai, tapi film itu sendiri ketika kita menontonnya terasa hambar. Akan lebih baik dapat menarik ceruk pasar daripada mengecewakan orang dengan sebuah trailer atau iklan Anda.

Iklan-iklan terbaik lebih menempatkan diri sebagai “sampel” daripada menggoda pelanggan untuk mencoba produk baru. Orang umumnya menolak risiko, dan menggoda biasanya memadamkan minat.

Produknya,  bukan iklannya yang seharusnya mengesankan. “Terbuka untuk penafsiran” merupakan taktik berbahaya baik bagi film maupun iklan.

Sebuah trailer film hanya memancing rasa penasaran, tapi tidak memberikan gambaran cerita secara keseluruhan.  Demikian juga periklanan bukanlah tentang menabur semua fitur dan benefit pada prospek.

Sebaliknya, ini semua tentang memicu momentum pembelian akhir. Gunakan iklan Anda untuk memicu rasa ingin tahu, minat, dan gairah. Kemudian setelah iklan Anda sudah menyentuh  emosi, Anda bisa menjualnya berdasarkan logika Anda, fitur, dan benefit. (www.openforum.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.