Cinta Merek Lokal

www.marketing.co.id – “Nasionalisme saya tinggi dan saya menunjukkannya dengan mencintai merek lokal!” Hal tersebut diucapkan Pak Anton Thedy, sang Managing Director TX Travel saat kami sedang berbincang akrab di dalam kedai kopi yang tentunya lokal punya.

Melihat pembawaan dan hal-hal yang disampaikan Pak Anton Thedy, saya tidak bisa menyembunyikan rasa salut saya. Selain kecintaannya terhadap merek lokal dan impiannya melihat produk lokal menjadi konsumsi utama nasional, beliau juga rendah hati. Beliau tidak mau mengakui sebagai pemilik TX Travel karena menurut beliau, pemilik sebenarnya segala sesuatu adalah Tuhan YME. Beliau hanya sekedar menjalankan titipanNya.

Beliau juga menyatakan kepada saya bahwa berkarya dan berbakti di tanah air Indonesia adalah pilihan hidupnya. Karenanya, bentuk karya dan baktinya antara lain ditunjukkan dengan kerajinan untuk selalu mempromosikan merek lokal, produk lokal dan tentunya juga selalu makan dan minum produk lokal.

Bentuk kecintaan Bapak Anton Thedy terhadap merek lokal, antara lain ditunjukkan saat akan mengadakan rapat dengan temannya si di salah satu mal ternama di wilayah Pondok Indah, Jakarta Selatan. Demi idealismenya mengonsumsi merek lokal, Pak Anton bertanya kepada satpam mal, di mana letak kedai kopi merek lokal. Akhirnya mereka mengadakan rapat di kedai kopi lokal yang terletak di Sky Bridge.

Lalu, bagaimana implementasi kecintaan merek lokal dan produk lokal dalam TX Travel? Rajin mempromosikan destinasi lokal jauh melebihi destinasi luar Indonesia adalah buktinya. Contoh aktual dapat dilihat melalui Twitter @TX_TRAVEL yang sedang sangat gencar mempromosikan keindahan Banda Aceh dan Sabang sebagai tujuan jalan-jalan di Indonesia.

Dapat saya simpulkan bahwa melalui pertemuan kami yang hanya beberapa jam, namun sangat bermakna. Pembawaan beliau yang penuh semangat dengan gerak tubuh yang lugas meski secara penampilan sudah terlihat paruh baya juga ikut menginspirasi saya.

Beliau juga memberikan saya pelajaran hidup untuk selalu memberikan manfaat bagi orang lain. Jika tidak mampu memberikan manfaat, jangan memberi kesulitan karena hukum alam, hukum sebab akibat akan berlaku. Apa yang kita berikan, akan kita terima kembali di masa mendatang.

 

Andika Priyandana (Chief Editor Marketing.co.id) dan Anton Thedy (Managing Director TX Travel )
Andika Priyandana (Chief Editor Marketing.co.id) dan Anton Thedy (Managing Director TX Travel )

Saat Pak Anton Thedy akan pulang, saya sempat mengenalkan beliau ke pacar saya terlebih dahulu sebelum mengantarkan ke tempat parkir. Sebelum kami berpisah, Pak Anton berkata, “Kapan kamu menikah? Tunggu apa lagi? Kamu secara ekonomi sudah mampu berkeluarga.” Sebuah bentuk perhatian yang membuat saya meringis malu sekaligus sukses nancep dalam ingatan. Pak Anton Thedy, terima kasih untuk ilmu dan perhatian yang Bapak berikan! (Andika Priyandana Chief Editor Marketing.co.id)

 

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.