Grup Modalku Capai Total Pendanaan UMKM Sebesar Rp 1 Triliun

Grup Modalku sebagai startup pionir peer-to-peer (P2P) lending Indonesia berhasil mencapai total pencairan pinjaman modal usaha sebesar Rp 1 triliun bagi UMKM-UMKM di Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Dengan pencapaian ini, perkembangan Modalku di tahun 2017 sembilan kali lebih besar dibandingkan pertumbuhan tahun 2016. Indonesia merupakan pasar terbesar bagi Modalku, di mana lebih dari 50% dari total pinjaman, atau sekitar Rp 520 miliar disalurkan bagi UMKM lokal.

modalku

Total pendanaan UMKM Grup Modalku merupakan jumlah terbesar yang dicetak platform P2P lending baik di Indonesia maupun Asia Tenggara. Pencapaian ini juga merupakan kontribusi teknologi finansial terhadap inklusi keuangan nasional serta segmen UMKM yang seringkali kekurangan akses pinjaman modal usaha.

Menurut data OJK, terdapat kebutuhan kredit bagi UMKM sebesar Rp 1.700 triliun per tahun di Indonesia. Saat ini, lembaga keuangan yang ada hanya dapat memenuhi Rp 700 triliun dari kebutuhan tersebut, sehingga ada kekurangan pendanaan bagi UMKM sebesar Rp 1.000 trilliun di Indonesia setiap tahun. Situasi ini tak hanya merugikan industri usaha kecil, tetapi juga melemahkan ekonomi negara. Studi Oliver Wyman dan Modalku menemukan bahwa kurangnya akses terhadap pinjaman bagi UMKM Indonesia yang ingin berkembang menyebabkan kerugian sebesar 14% dari total PDB nasional di tahun 2015. Karena itu, diperlukan sumber pendanaan alternatif bagi UMKM Indonesia, terutama karena kontribusi UMKM yang besar bagi negara, sebesar 60,34% dari PDB nasional dan memperkerjakan 97% dari tenaga kerja Indonesia.

Reynold Wijaya selaku Co-Founder dan CEO Modalku berkata, “Kami sangat bangga atas pencapaian yang telah diraih Modalku selama 2017, khususnya mendapatkan pengakuan dunia bahwa kami memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia serta mendukung inklusi keuangan nasional. Tentunya kami hanya bisa mencapai semua prestasi ini dengan adanya kepercayaan dari pihak publik, OJK, serta para peminjam dan pemberi pinjaman kami. Selain bersyukur, kami semakin terdorong untuk menjadi lebih baik lagi di tahun 2018 agar dapat mendukung semakin banyak UMKM berpotensi, baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara.”

Hendrikus Passagi, Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK, berkata: “Pendanaan gotong royong online atau FinTech P2P lending telah memberikan kontribusi yang baik bagi langkah awal upaya inklusi finansial di Indonesia dengan pendanaan lebih dari Rp 2,5 trilliun sepanjang tahun 2017, termasuk dari teman-teman Modalku. OJK berharap model pendanaan gotong royong online ini akan lebih banyak memberikan dukungan pendanaan di sektor hulu Pertanian, Nelayan, dan UMKM yang selama ini belum sepenuhnya dapat dilayani industri keuangan konvensional.”

 

Fisamawati

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.