Hutan Mangrove Banyak yang Rusak, Begini Pendapat YKAN Soal Kontribusi Korporasi

Marketing.co.id  –  Berita Lifestyle | Indonesia merupakan negara dengan tutupan hutan mangrove terluas di dunia. Dengan luas 3,3 juta hektare, hutan mangrove Indonesia menyimpan 3,14 miliar ton karbon atau setara dengan sepertiga stok karbon mangrove dunia. Meski demikian, degradasi dan deforestasi mangrove terus terjadi akibat alih fungsi lahan. Hingga saat ini diperkirakan lebih dari 600 ribu hektare mangrove Indonesia dalam keadaan rusak dan perlu dipulihkan agar berfungsi kembali sebagai sistem pendukung kehidupan.

Head of Membership Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Astrid Candrasari, mengakui sebagian besar kerusakan hutan mangrove di Indonesia disebabkan alih fungsi lahan mangrove, antara lain berubah menjadi resort. Padahal fungsi mangrove sangat vital untuk menopang kehidupan.

“Mangrove kaya supermarket, jika dilestarikan dengan baik semuanya bisa dicapai. Bisa jadi benteng pertahanan dari ombak besar. Jika dikonservasi dengan baik maka nilai ekomoninya akan muncul,” tutur Astrid yang ditemui usai jumpa pers Green Heroes Run 2023, di Jakarta, Kamis (12/05/23).

Baca juga: Peringati Earth Day, Good Ponsel Angels Bersihkan Pantai dan Tanam Mangrove

Namun saat ditanyakan pihak mana yang paling banyak melakukan pengrusakan hutan mangrove, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) enggan berusara. “Pihak mana yang melakukan banyak kerusakan saya tidak memili datanya,” tandasnya.

Lebih jauh Astrid menuturkan, isu pentingnya konservasi mangrove sejak dulu sudah muncul, namun kurang mendapat perhatian dari korporasi. Oleh karena itu, saat ini pihaknya pelan-pelan melakukan kampanye kepada publik agar mereka sadar mengenai pentingnya fungsi hutan mangrove.

“Saat ini kami bukan sendirian melakukan perbaikan mangrove, di beberapa area kami juga di-support oleh berbagai korporasi di Indonesia, kami beri edukasi bagaimana impact-nya, bukan hanya bagi lingkungan operasi perusahaan tapi secara keseluruhan,” tuturnya.

Baca juga: IOH dan GSMA Sepakat Lakukan Program Konservasi Mangrove Dengan IoT

Good Ponsel Angels
Good Ponsel Angels turut andil dalam kegiatan membersihkan sampah di pantai dan menanam pohon mangrove yang berlokasi di Tuban, Badung, Bali

Dia mengakui, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk merestorasi mangrove di Indonesia, sehingga terkadang korporasi dihadapkan pada keterbatasan anggaran. “Saya bilang ke rekanan korporasi, penanaman mangrove hanya bagian dari rencana jangka menengah dan panjang. Kita edukasi misalnya korporasi mau menanam 1000 pohon mangrove, tapi sebenarnya hasil kajian kami berbeda, karena ternyata yang dibutuhkan juga jenis pohon lain bukan hanya mangrove, jadi pohon yang ditanam lebih beragam agar ekosistem dan habitanya lebih baik lagi,” bebernya.

Dia menegaskan, pendekatan (YKAN) kepada pemerintah bersifat non konfrontatif. Pihaknya tidak ingin memojokan pemerintah dan sebisa mungkin mendukung semua tujuan pemerintah meskipun hasil kajian YKAN belum tentu sejalan dengan tujuan merintah.“Bicara korporasi, misalnya mereka minta YKAN bersuara lebih keras kepada pemerintah, tapi kami lebih mengedukasi ke korporasi mengenai best practise,” ungkapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here