Ini Alasan Mengapa Ibu Hamil Dianjurkan Melakukan Pemeriksaan NIPT

Marketing.co.id  –  Berita Lifestyle | Kehadiran seorang anak dalam rumah tangga merupakan hal yang diidam-idamkan bagi banyak pasangan suami istri. Mulai sejak positif hamil, kebahagiaan akan terlihat dari bagaimana para calon ibu dan ayah mempersiapkan kehadiran si kecil. Semua orangtua berharap janin dalam kandungan akan sehat sampai melahirkan nanti.

Namun minimnya pengetahuan dari ibu hamil dan keluarga berdampak pada tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan kelainan bawaan atau kelainan kongenital yaitu kondisi tidak normal yang terjadi pada masa perkembangan janin.

Kelainan ini dapat mempengaruhi fisik atau fungsi anggota tubuh anak, sehingga menimbulkan cacat lahir. Menurut WHO, cacat lahir dialami sekitar 1 dari 33 bayi di dunia. Bahkan, ada sekitar 3,2 juta bayi yang lahir dalam kondisi tidak sempurna di seluruh dunia setiap tahunnya.

Baca juga: Sehati TeleCTG Kembangkan Layanan Kesehatan bagi Ibu Hamil

dokter spesialias Kebidanan atau Obgyn,  dr. Yassin Bintang mengatakan, seorang ibu hamil harus melakukan berbagai persiapan di masa kehamilan baik secara fisik, mental, maupun spiritual. Salah bentuk persiapan untuk menyambut si jabang bayi dengan melakukan pemeriksaan ke dokter.

Selama ini kita hanya mengenal pemeriksaan USG ((ultrasonography) untuk ibu hamil. Dikutip dari situs halodoc.com, USG  adalah teknik pemeriksaan yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk menampilkan gambaran bagian dalam tubuh. Melalui USG, ibu hamil bisa mengetahui kondisi dan tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Menurut dr. Yassin pemeriksaan USG idealnya dilakukan 4 -5 kali selama masa kehamilan.  Selain USG, kini ada pemeriksaan lain untuk ibu dan si jabang bayi. Pemeriksaan tersebut dinamakan NIPT (Non-Invasive Prenatal Test) . Lewat teknologi ini seorang calon orangtua yang sedang menunggu buah hati bisa mengetahui jenis kelamin sang bayi, bahkan ketika usia kandungannya masih menginjak beberapa minggu.

Selain mengetahui jenis kelamin lebih cepat dibandingkan USG, NIPT juga dapat men-skrining kelainan kromosom pada calon bayi sedini mungkin, yaitu pada usia kandungan mulai dari 10 minggu. NIPT merupakan metode tanpa prosedur yang membahayakan ibu dan calon bayi, proses pengujian sangat aman karena hanya menggunakan darah ibu.

“Kelainan kromosom bukan hanya disebabkan oleh keturunan atau genetik, tapi faktor lain seperti paparan zat kimia, obat-obatan, dan radiasi,” tuturnya saat peluncuran NIPT tanyaDNA, Selasa (31/5).

Yassin menegaskan, pemeriksaan NIPT sangat dianjurkan ibu hamil di atas 35 tahun karena mulai ini ibu rentan untuk terpapar berbagai penyakit. Dia juga mengatakan, bayi dengan kelahiran kromosom layak untuk hidup. NIPT tanyaDNA akan membantu membantu membuat keputusan perawatan kesehatan yang tepat untuk sang buah hati.

NIPT TanyaDNA
Talkshow peluncuran NIPT tanyaDNA, Selasa (31/5)

Ariel Pradipta, MRes, Ph.D (Senior Research Fellow tanyaDNA) menambahkan, pemeriksaan NIPT aman bagi ibu hamil karena bersifat Non-Invasive. “Tes ini hanya mengambil sampel darah ibu,” tandasnya. Dia menambahkan, hasil pemeriksaan akan diperoleh akan diterima pasien setelah 3 minggu darah diambil. “Pemeriksaan NIPT cukup satu kali selama kehamilan,” kata dr. Ariel.

Baca juga: Morula IVF Surabaya Sukses Lahirkan Bayi Melalui Metode Frozen Embryo Transfer

drg. Adittya, Direktur tanyaDNA menjelaskan, NIPT tanyaDNA hadir untuk membantu para orang tua khususnya agar ibu hamil bebas khawatir (Worry-Free).   Dengan bantuan teknologi sequencing, NIPT tanyaDNA dapat mengetahui lebih detail mengenai kesehatan anak dimulai dari kandungan yang tergolong aman dan minim risiko bagi ibu dan calon bayi.

“NIPT tanyaDNA ini penting dilakukan oleh para ibu hamil untuk mengetahui kesehatan janin secara akurat dan dapat mendeteksi jenis kelamin serta abnormalitas calon bayi seperti kelainan genetik atau kromosom sejak dini. Teknik pemeriksaan NIPT tanyaDNA memiliki kemampuan deteksi sangat akurat hingga 99 persen,” ujar dr. Adit.

“NIPT tanyaDNA hadir untuk membantu masyarakat Indonesia dalam melakukan pemeriksaan genomic, sehingga para calon ibu tidak perlu khawatir mengenai kelainan bawaan atau kelainan kongenital pada buah hati yang dikandung,” lanjut dr. Adit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.