Jelajah Kuliner Lewat Web

www.marketing.co.id – Dulu jelajah kuliner hanya dilakukan secara fisik dengan menyusuri jalan-jalan atau tempattempat tertentu. Tapi, kini jelajah kuliner bisa dilakukan secara online atau digital dengan menelusuri halaman demi halaman situs web kuliner yang sudah dikelola dengan cukup  baik. Indonesia yang mempunyai banyak sekali jenis makanan khas dari tiap daerah, ditambah lagi dengan menu makanan luar negeri yang masuk, menjadi lahan subur bagi perkembangan bisnis jelajah kuliner lewat web ini.

Dengan begitu banyaknya restoran, kafe, dan jenis tempat makan lain, mulai dari yang menyediakan masakan tradisional hingga luar negeri, tentu tidaklah mudah untuk bisa menemukan salah satu restoran atau tempat makan tertentu. Hobi berburu makanan pun bisa menjadi hobi yang mahal karena memerlukan biaya travel yang cukup mahal dan jarak tempuh yang jauh. Karena minimnya publikasi, tak sedikit restoran atau tempat makan yang sebenarnya mempunyai keunggulan atau keistimewaan dalam hal menu dan cita rasa makanan, tapi sayangnya hanya kalangan tertentu saja yang bisa mengetahuinya.

Mengingat industri pariwisata juga sangat erat kaitannya dengan dunia kuliner, sebenarnya kita harus memikirkan secara serius bagaimana membangun suatu sarana yang dapat berfungsi sebagai portal informasi ataupun promosi dari aneka ragam kuliner yang dimiliki Indonesia. Lebih jauh lagi, jika menilik dari konsumen di Indonesia, rupanya banyak sekali penikmat kuliner yang berasal dari segala umur. Para penikmat atau pemerhati kuliner pun tak hanya berasal dari kalangan chef atau pemilik resto saja, tetapi juga mencakup segala profesi dan industri.

Berbagai situs web kuliner yang lahir dan berperan sebagai portal informasi sekaligus promosi makanan di Indonesia rupanya tak hanya menyajikan informasi mengenai makanan dan lokasinya saja. Tetapi ternyata di dalamnya terdapat suatu konsep bisnis juga. Tak hanya sampai di situ, banyak juga situs web kuliner yang mampu membentuk dan menelurkan suatu komunitas yang aktif dan interaktif, baik di dunia maya maupun nyata.

Dulu sempat terjadi tren, banyak tempat makan—terutama yang branded dan berlokasi di tempat-tempat strategis—berlomba-lomba membangun situs web yang katanya berguna untuk sarana menyalurkan informasi dan promosi, sekaligus untuk membina hubungan dengan para pelanggannya. Tak jarang dari mereka juga memanfaatkan situs web itu untuk membagikan voucer diskon, bahkan sebagai sarana untuk memesan makanan atau booking tempat.

Tapi rupanya langkah tersebut tidak terlalu berhasil dan akhirnya situs restoran semacam itu pun menjadi tidak berguna. Tak jarang ada situs restoran yang tidak pernah di-update selama berbulan-bulan, sehingga perlahan-lahan ditinggalkan oleh pengunjung situs webnya—walaupun sebenarnya tempat makan tersebut tetap laku dan ramai dikunjungi. Mungkin karena konsumen Indonesia masih lebih senang untuk  ngobrol dan bertanya pada teman-temannya jika sedang ingin mencari makanan baru. Atau mereka masih lebih suka langsung mengangkat telepon untuk booking tempat. Bagaimana dengan voucer diskon dan bentuk-bentuk promosi lainnya? Banyak dari pengamat dan pemilik restoran pun mengatakan bahwa menu makanan dengan cita rasa yang digemari, harga yang pas, dan promosi dari mulut ke mulutlah yang jauh lebih penting daripada menghabiskan dana untuk membuat dan mengelola situs web.

Rupanya fenomena tren itu kini bisa disempurnakan dengan bermunculannya situs-situs kuliner yang mempunyai konsep lebih matang dan dikelola dengan lebih baik. Sebut saja contohnya jelajahkuliner.com, sendokgarpu.com, atau OpenRice.com. Tak hanya situs-situs yang khusus kuliner seperti itu saja, kini portal-portal berita seperti Detik atau Yahoo pun membuat suatu link atau halaman sendiri mengenai info kuliner.

Mengapa situs-situs tersebut terbilang cukup sukses menjadi portal kuliner yang kerap dikunjungi? Rupanya di balik situs-situs kuliner ini ada suatu konsep yang bagus. Mereka pun mempunyai crew sendiri yang aktif berburu dan meng-update konten. Walaupun banyak posting yang diberikan oleh pengunjung, situs-situs ini tak hanya mengandalkan pengunjung saja. Dengan jaringan yang luas, knowledge mendalam di bidang kuliner, sumber daya manusia serta kualitas situs web yang baik, mereka pun cukup eksis di dunia kuliner dan mampu meramaikan wisata kuliner di Indonesia.

Jelajahkuliner.com misalnya, yang didirikan oleh dua rekanan yang sama-sama mempunyai kecintaan akan dunia kuliner, memiliki ambisi untuk menyebarkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai kuliner khas Indonesia yang selama ini belum terpublikasikan dengan baik. Hasil aktivitas berburu makanan dari restoran mewah hingga tenda kaki lima, fasilitas yang ditawarkan dalam situs ini bisa menjadi forum diskusi tersendiri bagi para pencinta kuliner Indonesia.

Pemilik beserta crew situs ini pun terjun langsung dalam kegiatan liputan dan meresensi makanan, sekaligus mengawasi forum diskusi yang ada. Tak hanya pencinta kuliner saja yang tertarik dengan situs ini. Terbukti dengan minat para pemilik restoran yang mengantre untuk memasang iklan di jejalahkuliner.com.

Contoh lain, sendokgarpu.com yang menggabungkan bisnis situs web dengan bisnis dunia kuliner. Dimulai dari hobi makan, tercetuslah ide untuk membangun sebuah wadah yang menyediakan informasi seputar dunia kuliner di Jakarta. Adapun domain sendogarpu.com ini dibeli sejak internet masih bergerak sangat lamban (tahun 2004). Baru saat mulai marak dan bermunculannya situs-situs jejaring sosial, sendokgarpu.com pun semakin eksis dengan total listing 4.000 restoran yang dimiliki. Kini direktori restorannya sudah mencakup luar Jakarta, dan bahkan luar negeri.

Karena memiliki konsep situs yang dibuka untuk umum, sendokgarpu.com menawarkan restoran-restoran untuk membuka akun sendiri seperti layaknya member non-restoran lain. Komunikasi antar-member dan social networking adalah fasilitas yang lebih ditonjolkan dalam situs ini. Hasilnya, sendokgarpu.com berhasil menarik lebih dari 7.000 member yang tercatat secara login.

Ada juga contoh situs web kuliner yang berasal dari luar negeri, OpenRice.com. Walaupun masih terbilang baru, situs ini cukup banyak diminati konsumen Indonesia, terbukti dari banyaknya member yang sudah bergabung.  OpenRice.com pertama kali didirikan di Hong Kong. Lalu, seiring perkembangan bisnisnya, didirikan pula di Indonesia, Cina, Macau, Singapura, Filipina, dan Thailand.

OpenRice.com yakin bisa memenuhi kebutuhan akan info kuliner di Indonesia dengan reputasinya sebagai Number One Online Dining Guide di Hong Kong. Mereka optimistis mempunyai prospek yang baik di Indonesia, mengingat pangsa pasar yang cukup besar dan dunia kuliner yang dinamis di negara ini. Diawali dari pengumpulan database restoran di daerah Jakarta dan Bandung, kini menjadi semakin luas lagi berkat kerja para surveyor di lapangan. OpenRice. com juga membuat acara offline berupa OpenRice Gathering bagi para membernya—OpenRicers. Mereka mengumpulkan dan me-review restoran secara bersama-sama.

Dengan melihat matangnya konsep dan inovasi yang dilakukan, diharapkan di masa datang situs-situs kuliner ini semakin mampu memuaskan kebutuhan para pencinta dan penikmat kuliner dalam mencari dan menemukan menu makanan atau lokasi restoran favorit. Situs-situs kuliner ini juga diharapkan mampu turut memajukan industri kuliner Indonesia.

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.