www.marketing.co.id – Memahami sepenuhnya elemen-elemen media kreatif yang paling efektif adalah impian setiap pengiklan. Selain itu, para pengiklan juga mendambakan kemudahan dalam melacak dan menilai bagian dari bujet iklan mereka yang paling optimal hasilnya. Guna membantu keadaan ini, efektivitas iklan digital tengah didorong untuk menemukan format iklan yang lebih engaging sehingga memungkinkan interaksi yang lebih kuat dengan audiens.
Dalam medium digital, format rich media baru untuk display advertising sedang dijajal oleh para marketer yang berani bereksperimen. Pada dasarnya, format ini mampu menghantarkan desain media konvensional dengan pengalaman interaktif tambahan bagi pengguna. Rangkaian visual format rich media baru antara lain hadir dalam bentuk video, page takeover, dan wallpaper. Alhasil, jalinan ini merupakan sebuah format digital yang dapat membuka jendela kreativitas baru yang tak terpikirkan sebelumnya oleh para marketer.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah iklan yang tidak lagi dibatasi oleh ukuran pada suatu laman. Perpanjangan unit screen takeover yang interaktif misalnya, dapat menyediakan ruang yang lebih luas bagi creative agency untuk semakin berkreasi. Selain itu, para pengiklan juga dapat memasang komponen video di dalam iklannya, seperti di televisi, dengan keuntungan lebih berupa engagement interaktif, bahkan hubungan langsung ke micro-site mereka.
Sebuah studi dari Yahoo! mengungkap bahwa eksekusi rich media menghasilkan kinerja yang lebih baik pada metrik brand awareness dengan tingkat interaksi 1,25 kali lebih besar dibandingkan dengan iklan yang memakai animasi standar. Hasil studi comScore ARS mengenai kualitas online advertising dan hubungannya dengan penjualan menunjukkan bahwa 52% dari semua evaluasi kampanye online advertising terdapat hubungan yang erat antara brand sales/market share dan kualitas sebuah kreativitas pesan. Maka, kesuksesan sebuah kampanye rich media sangat bergantung pada konsep kreatif yang baik, keberadaan agensi kreatif yang tepat, serta mitra produksi yang secara signifikan akan memengaruhi buzz dan visibilitas sebuah kampanye.
Guna mendukung tren eksperimental ini, Yahoo! baru saja memperkenalkan format iklan push-down di laman OMG Indonesia. Format push-down yang juga bisa dilakukan di laman lain dalam jaringan memungkinkan para pengiklan menciptakan pesan kreatif yang lebih interaktif serta “brand friendly” dengan “mendorong” iklan ke bawah dan mendominasi tayang laman untuk sesaat.
Yahoo! juga telah menawarkan laman Mail Login-nya kepada pengiklan sebagai bentuk perluasan batasan kreatif dari display advertising. Terobosan baru ini memungkinkan pengiklan menciptakan sebuah pesan dengan cakupan kreativitas secara penuh, dan mengisi seluruh laman tayang selain membangun pengalaman yang engaging bagi para pengguna. Format ini menyediakan para pengiklan, ekposur terhadap salah satu properti online Yahoo! yang paling banyak dikunjungi serta menduduki peringkat teratas dari dua kategori utama comScore di seluruh Asia Pasifik.
Menelusuri perkembangan tren social advertising, Yahoo! baru-baru ini juga meluncurkan Social Ads, sebuah solusi kuat untuk menciptakan word-of-mouth, audience reach selain peningkatan engagement. Social Ads memungkinkan pengguna untuk berkomentar dan berbagi secara langsung sebuah iklan dengan teman-teman mereka ke jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan Y!Buzz. Bagi para marketer, tipe engagement dan interaksi dengan pengguna seperti ini sangat penting dalam menciptakan sebuah rasa berkomunitas.
Untuk menambahkan preferensi-preferensi yang sudah ada, Yahoo! juga mengusung kemampuan targeting yang lebih canggih. Kemampuan ini diarahkan untuk menghantarkan iklan yang dinamis ke profil perilaku individu tertentu, letak geografis, atau gaya hidup yang spesifik. “Smart Ads” yang kini tengah diluncurkan di pasar Amerika ini memungkinkan variasi kreativitas yang tak terbatas dan dapat disajikan pada skala besar.
Dengan penyampaian kampanye yang lebih terarah, para marketer akan mendapatkan return on investment yang lebih kuat, karena customized ads ini akan mengurangi clutter secara signifikan dan keseluruhan. Format rich media baru adalah contoh bagaimana Yahoo! ingin mengubah lanskap digital advertising dengan penawaran akan sebuah pengalaman baru bagi konsumen.
Penggabungan iklan dengan konten premium merupakan sebuah arah yang tepat, karena meski search advertising telah menunjukkan betapa pentingnya penerapan proses ilmiah (untuk targeting, measure, serta return on investment yang lebih pasti), platform iklan rich media baru sekarang bisa menghantarkan hal yang sama untuk display advertising. Bagaimanapun, riset menunjukkan bahwa penyediaan format iklan inovatif bukanlah satu-satunya cara untuk meraih dan menjalin hubungan dengan audiens. Kreativitas penyampaian pesan memainkan peranan penting dalam kesuksesan sebuah kampanye.
Di saat para marketer dan publisher terus menjelajahi dan memperkenalkan kanvas-kanvas baru ini, pengalaman pengguna internet juga harus menjadi pertimbangan. Akses internet di beberapa negara Asia harus dijadikan pertimbangan ketika memutuskan penggunaan beberapa elemen rich media. Video dengan Full HD misalnya, mungkin bisa menyuguhkan kreativitas yang dahsyat di negara-negara ber-bandwidth tinggi seperti Korea dan Taiwan, namun hasilnya tidak akan optimal jika diterapkan di negara-negara ber-bandwidth rendah.
Mencari keseimbangan antara inovasi, audience engagement, dan kebutuhan pengguna adalah tantangan berat bagi para marketer. Unit-unit iklan yang terlalu memaksa, mengganggu, atau “berisik” dapat merusak pengalaman pengguna dengan suatu brand.
Dalam konteks inilah, format iklan digital kreatif akan terus berevolusi dan konsumen akan senantiasa ditarik ke konsep kreatif yang menarik dan terkait secara emosional. Untuk itu, para publisher akan menyuguhkan berbagai pilihan yang kreatif dan inovatif. Namun bagi Yahoo!, hasrat tersebut dipacu untuk menghasilkan kanvas yang lebih baik dengan skala visibilitas brand yang lebih besar guna kesuksesan sebuah kampanye di ranah digital. (Indra Hajar Aryanto, Strategist, Yahoo! Indonesia)
