Menurut data dari Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) jumlah masyarakat kelas menengah Indonesia terus meningkat. Bila dihitung sejak tahun 2004 misalnya, pada tahun 2013 angkanya sudah melonjak hingga 19,7%, atau menjadi 56,7% dari yang sebelumnya hanya 37%.
Meningkatnya jumlah warga kelas menengah juga dinilai turut memengaruhi peningkatan jumlah permintaan di industri properti, khususnya pencarian properti online.
Hal tersebut dinyatakan oleh salah satu website properti terkemuka di Indonesia, Rumah.com. Menurut mereka, kebanyakan warga kelas menengah adalah anak muda yang memang sudah sangat familier dengan dunia digital.
“Sekarang sudah banyak anak muda yang punya tabungan (sisa pendapatan setelah kebutuhan utamanya terpenuhi). Usia mereka pun terus bertambah, dan mereka mulai tertarik untuk mencari rumah untuk masa depannya kelak,” kata Ike N. Hamdan, Head of Marketing Rumah.com.
Ike juga menambahkan, “Menurut data kami, anak muda yang mencari properti online jumlahnya juga sangat banyak. Bahkan, kebanyakan pengakses Rumah.com berada di rentang usia antara 25 hingga 45 tahun. Dan itu terbagi menjadi tiga golongan, mereka yang membeli rumah untuk pertama kali, meng-upgrade rumahnya agar lebih luas atau tingkat, kemudian adalah yang ingin investasi.”
Perkembangan teknologi memang membuat pergeseran market properti yang awalnya dipenuhi generasi tua, kini juga dilirik oleh mereka yang masih agak muda. Pasalnya, yang mempercepat penetrasi internet adalah media sosial dan internet mobile, yang keduanya merupakan kegemaran anak muda.
Dari situlah, Rumah.com kemudian membuat perusahaan agar dapat terintegrasi terus dengan media sosial. Bahkan, mereka juga telah membuat aplikasi ponsel untuk semua jenis Operating System (OS).
Hingga Agustus 2014 kemarin, Rumah.com sendiri sudah memiliki 300 ribu property listing yang diungguh oleh para agen penjual rumah, serta di-download oleh setengah juta orang untuk aplikasi ponselnya.
