Kredivo dan KrediFazz Beri Edukasi Pentingnya jadi Pengguna Fintech yang Bijak

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Perkembangan fintech di Indonesia semakin dipengaruhi oleh pengguna-pengguna baru yang semakin bertambah. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan tingkat pertumbuhan tahunan komposit (Compound Annual Growth Rate/CAGR) fintech lending sebesar 50% pada periode 2018-2022, yang sebagian besar berasal dari transaksi yang dilakukan oleh pengguna-pengguna baru.

BIjak Pakai Fintech - Generasi Djempolan Jakarta

Guna mengimbangi pertumbuhan jumlah pengguna fintech yang semakin meningkat, Kredivo bekerjasama dengan KrediFazz, didampingi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), menyelenggarakan kegiatan edukasi bagi mahasiswa mengenai pentingnya perilaku yang bijak dalam penggunaan fintech dengan pemahaman akan manfaat dan risikonya. Kegiatan ini berlangsung di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta pada tanggal 30 Mei 2023 dan merupakan bagian dari rangkaian program literasi keuangan dan digital Generasi Djempolan yang telah berhasil mendidik ribuan generasi muda di 10 kota sejak tahun 2020.

Kredivo dan KrediFazz, sebagai platform kredit digital, mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna baru, terutama dari kalangan generasi muda. Pada tahun 2022, Kredivo berhasil meningkatkan jumlah pengguna baru sebesar 65% dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, KrediFazz sebagai layanan P2P lending juga mencatatkan peningkatan yang mencapai 30% dalam jumlah pengguna baru pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan popularitas yang terus meningkat dari kedua platform ini dalam memenuhi kebutuhan finansial generasi muda di era digital.

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo menyatakan, “Semakin meningkatnya minat terhadap layanan keuangan digital perlu diimbangi dengan edukasi, terutama mengenai manfaat dan risiko penggunaan fintech agar tercipta ekosistem yang sehat di industri ini. Pada kesempatan ini, kami ingin melanjutkan komitmen kami untuk terus memberikan edukasi mengenai fintech agar pengguna maupun calon pengguna dapat memaksimalkan fasilitas Paylater secara optimal serta bijak. Melalui acara ini, kami harap dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan komprehensif mengenai fintech, sehingga mereka dapat mengedukasi masyarakat sekitarnya, mengingat peran mahasiswa sebagai agen perubahan.”

Kuseryansyah, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang juga hadir dalam acara tersebut mengungkapkan, “Saat ini, edukasi kepada generasi muda mengenai penggunaan fintech menjadi semakin penting. Hal ini dikarenakan 60% pengguna fintech berasal dari kalangan generasi muda. Kegiatan yang dilakukan oleh Kredivo dan KrediFazz ini dapat membuat mahasiswa lebih memahami manfaat dan risiko penggunaan fintech sekaligus mengembangkan kemampuan mereka dalam membuat keputusan keuangan yang cerdas. Harapan kami, acara literasi ini dapat memotivasi mahasiswa untuk turut serta menjadi edukator mengenai fintech ke masyarakat yang lebih luas.”

Dalam acara tersebut Anita Wijanto, Direktur Utama KrediFazz juga mengimbau mahasiswa untuk dapat menerapkan prinsip responsible borrowing dan smart spending. “Penggunaan fintech tentunya dapat membantu setiap penggunanya untuk membangun skor kredit. Namun, penggunaanya perlu menerapkan prinsip responsible borrowing dan smart spending agar dapat mencegah pengguna terjerumus ke dalam tindakan konsumtif-impulsif yang berisiko gagal bayar. Jika sudah mengalami gagal bayar di lembaga keuangan manapun termasuk fintech, tentunya akan mempengaruhi kelayakannya untuk mengambil kembali produk keuangan di masa depan.”

Responsible borrowing merupakan prinsip dalam mengambil pinjaman dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan finansial pengguna secara hati-hati dan bijaksana. Smart spending merupakan prinsip berbelanja atau menggunakan uang yang cerdas dan efektif, dengan mempertimbangkan skala prioritas kebutuhan dengan bijak.

Meskipun angka literasi dan inklusi keuangan di Indonesia terus meningkat, terdapat kesenjangan yang signifikan antara tingkat literasi keuangan dan inklusi keuangan, mencapai 35,42%. Tingginya kesenjangan tersebut menjadikan edukasi keuangan sangat penting di masyarakat. Generasi Djempolan diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat sehingga kesenjangan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan dapat dikurangi. Dengan demikian, akan tercipta ekosistem layanan keuangan yang kondusif dan menguntungkan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.