Mecosin Indonesia Fokus Kembangkan Produk Herbal

Marketing.co.id – Berita Consumer Goods| Laserin dipercaya menjadi obat batuk keluarga Indonesia karena berbahan herbal yang aman dan berkhasiat bagi kesehatan.

Tak banyak produk dan merek lokal yang dapat bertahan lama di tengah persaingan modern. Sebaliknya, banyak merek yang dulu berjaya dan sukses, tapi saat ini menghilang di pasar bak ditelan bumi.

Laserin adalah bukti keberhasilan merek lokal yang mampu eksis di pasar selama puluhan tahun. Bahkan telah menjadi heritage brand yang dikonsumsi secara turun-temurun oleh masyarakat Indonesia.

“Keberhasilan bertahan dari pertama kali kemunculannya pada tahun 1931 hingga kini, lantaran Laserin mampu beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan kondisi pasar,” ungkap Yurita Tjahaja, President Director PT Mecosin Indonesia.

Sebagai merek asli Indonesia, Laserin terus mengampanyekan produk yang kekinian sejak dulu. Yaitu dengan tetap mempertahankan komposisi bahan alaminya sejak zaman dulu, tapi tetap kekinian dan sesuai serta mengikuti perkembangan zaman.

Menurut Yurita, keunikan Laserin dari obat batuk merek lain adalah bahan baku. Umumnya obat batuk menggunakan bahan kimia, berbeda dengan Laserin yang menggunakan bahan-bahan herbal berkhasiat, tanaman obat asli Indonesia seperti jahe merah, sirih, cengkeh, dan kayu manis, sehingga aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Baca juga: Terobosan Teknologi Ekstraksi Herbal Indonesia

“Sejak awal kami terus melakukan inovasi dan pengembangan, baik dari sisi produk, layanan, hingga strategi pemasaran untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen, serta mendorong pertumbuh bisnis,” jelas dia.

Konkretnya, Laserin mulai melakukan segmentasi target market dengan merilis Laserin Madu khusus obat batuk anak pada tahun 2006 karena menyadari adanya potensi market anak-anak dan kebutuhan yang berbeda dari konsumen dewasa.

Budi Hermawan, Director PT Mecosin Indonesia, menambahkan, selain pengembangan produk anak, fokus Laserin saat ini adalah membangun brand awareness kembali kepada target market terutama generasi milenial, gen z, dan gen alpha yang memang belum mengenal obat batuk Laserin.

“Dalam menggarap generasi ini tentunya membutuhkan penyesuaian strategi pemasaran dengan menerapkan digital marketing. Salah satunya, aktif di jejaring sosial mengingat ketiga generasi tersebut sangat terhubung dengan media digital, dan secara aktif mengonsumsi konten digital,” terang dia.

Baca juga: Elderberry, Si Buah Mungil yang Kaya Manfaat

Generasi ini juga memiliki standar yang tinggi untuk pengalaman berbelanja, mereka menginginkan transaksi yang tidak ribet dan bertele-tele. Sebab itu, Laserin menyediakan penjualan produk secara online melalui marketplace maupun beberapa perusahaan yang memiliki situs online penjualan langsung untuk memberikan pengalaman berbelanja yang mudah dan mulus.

Meski kontribusi penjualan online memang masih relatif kecil—berkisar 10%–17% dari beberapa merek yang berada di bawah naungan Mecosin Indonesia, Budi menyakini angkanya akan terus bertumbuh. Apalagi di masa pemberlakuan social distancing selama pandemi terjadi peningkatan tren belanja online.

Sebagai perusahaan farmasi, Mecosin Indonesia tidak hanya memproduksi obat  batuk Laserin, tetapi juga memproduksi obat OTC (over the counter) lainnya, seperti Lancar Asi untuk pelancar ASI dan Folatcos, suplemen untuk ibu hamil, termasuk beberapa produk obat eutical.

Yurita mengemukakan, ada beberapa produk yang dipersiapkan untuk generasi muda, khususnya milenial. Selain Laserin dan Lancar Asi, tengah dikembangkan produk di kategori vitamin dan suplemen untuk pencegahan Covid-19.

“Kami ingin memfokuskan diri sebagai perusahaan farmasi yang berbasis herbal karena permintaan obat herbal terus meningkat dan mulai dilirik pasar dunia. Dinilai lebih aman dikonsumsi dan dampaknya lebih kompleks bagi kesehatan,” bebernya.

Dengan inovasi dan pengembangan produk baru tersebut, Mecosin Indonesia mencanangkan pertumbuhan bisnis di tahun 2020 bisa mencapai dua digit, dan mulai melakukan ekspansi ke pasar global, di Asia Tenggara dan Afrika.

Budi menyebut Laserin ditargetkan akan berada di posisi 3 besar di kategori obat batuk dan Lancar Asi menjadi market leader di kategori pelancar ASI. “Khusus Laserin, kami membidik pertumbuhan sebesar 15%. Dari hasil penjualan kuartal I-2020, angka pertumbuhannya sudah melebihi dari yang dicanangkan,” imbuhnya.

 Artikel ini pernah dimuat di Majalah MARKETING edisi Agustus 2020

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.