Microsoft: Kami Tidak Menghargai Tradisi

Pernyataan mencengangkan keluar dari CEO Microsoft, Satya Nadella. Pria yang baru diangkat pada Februari 2014 silam itu menjelaskan bahwa Microsoft sama sekali tidak respek terhadap tradisi.

Jika kebanyakan perusahaan berusaha mendekati budaya dan tradisi lokal guna mendapat simpati masyarakat, perusahaan multinasional yang berkantor pusat di Washington, Amerika Serikat itu justru tidak menghargai tradisi. Sebaliknya, mereka sangat menghargai akan inovasi.

Microsoft, Kami Tidak Menghargai Tradisi

Our industry does not respect tradition, it only respects innovation,” kata Nadella.

Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia juga mengamini pernyataan CEO nya. Pada acara Halal Bihalal antara pihak Microsoft dengan media, Rabu, 21 Agustus 2014, Andreas menegaskan bahwa, “Kami tidak menghargai tradisi, tapi inovasi. Inovasi seperti apa? Inovasi yang mengubah dunia.”

Hadir bersama jajaran direksi Microsoft Indonesia lainnya, Andreas menegaskan bahwa ambisi Microsoft ke depannya adalah menciptakan cloud base. Yakni sebuah metode komputasi yang bisa diakses via platform apapun dengan bantuan internet.

Microsoft: Kami Tidak Menghargai Tradisi
Andreas Diantoro, President Director Microsoft Indonesia

“Ke depannya kami akan memudahkan pengguna dalam mengakses windows. Dengan menyatukan semua aplikasi windows, OS kami akan lebih mudah diakses. Misalnya, data akan bisa berpindah secara seamless, dari desktop ke tablet, kemudian ke windows phone,” terang Andreas.

Pasar windows phone hanya 3%

Untuk saat ini, windows phone memang masih kalah jika dihadapkan dengan Android ataupun iPhone. Tapi banyaknya pengguna windows di seluruh dunia, membuat Andreas optimis bahwa ponsel windows bakal digemari.

“Mungkin kami bilang pangsa windows phone masih 3%, kecil memang, tapi coba lihat jumlah pengguna windows di dunia mencapai 1,5 milyar. Inilah yang membedakan kami, karena teknologi kedepannya akan seamless,” ujar Andreas.

“Visi kami adalah mobility first dan cloud first,” lanjutnya.

Sementara itu, ketika diminta konfirmasi mengenai masih sedikitnya developer windows phone, Andreas menegaskan, “Rata-rata per individu itu download 35 aplikasi, dan hanya 20 aplikasi yang benar-benar digunakan. Memang apa yang mau digunakan, toh sekarang kami udah ada Path, Instagram, WhatsApp, BBM.” Meski agak telat.

Buat kerja, beberapa pengguna windows memang merekomendasikan handset satu ini. Hanya saja, untuk entertainment masih sedikit lemah, meski tujuan mereka saat ini adalah digital work and digital life.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.