Optimistis Perekonomian Membaik, APLN Luncurkan Podomoro Park di Kuartal Pertama 2018

Pengembang Nasional, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) optimistis pasar properi Indonesia akan membaik di tahun 2018. Indikator menggeliatnya bisnis properti tampak dari masifnya pembangunan proyek properti  oleh para pengembang, baik di Jakarta maupun di sejumlah daerah.

Indikator itu juga ditopang dengan target pemerintah mematok pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen tahun depan, tak beda jauh dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan ekonomi RI  tumbuh 5,3 persen. Disisi lain, sejumlah proyek infrastruktur telah dan akan siap digunakan masyarakat sehingga akan berdampak secara langsung terhadap percepatan perekonomian.

Hal ini diungkapkan Assistant Vice President Marketing Strategic Residential APLN, Agung Wirajaya, ketika menjadi narasumber dalam dialog interaktif “Geliat Infrastruktur, Properti Tak lagi kendur” yang berlangsung Rabu, 05 Desember 2017.

“Contohnya pembangunan Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat akan semakin mempercepat akses ekonomi dari dan  ke kawasan itu. Belum lagi dengan telah beroperasinya tol Seroja di Bandung, serta jalan tol lainnya di Jabodetabek,” kata Agung.

Assistant Vice President Marketing Strategic Residential APLN, Agung Wirajaya (kedua dari kanan) dan Pengamat Properti Yosi Hidayat Prabowo (ketiga dari kanan) dalam dialog interaktif “Geliat Infrastruktur, Properti Tak lagi kendur”

Atas pertimbangan itu pula, APLN berani berinvestasi di wilayah Bandung Selatan. “ Selama ini pembangunan maupun investasi hanya berada di wilayah Bandung Utara. Hingga akhirnya pemerintah menetapkan Bandung Utara sebagai kawasan konservasi. Kami melihat kawasan Bandung Selatan yang asri dan alami, menyimpan banyak potensi untuk digali dan dikembangkan,’ kata dia.

Pertimbangan lain APLN memilih kawasan Bandung Selatan, karena kawasan ini konturnya tanahnya lebih rata dibandingkan Bandung Utara yang berbukit, sehingga proses pembangunannya lebih mudah dan biayanya lebih murah. “Harga tanah di sana (Bandung Selatan) juga masih murah,” tandas Agung.

Agung menambahkan, APLN hadir di Bandung Selatan dengan sebuah konsep baru yang belum pernah dibuat di Indonesia. Proyek terbaru yang dikenalkan kepada masyarakat  Jawa Barat, khususnya Bandung adalah kawasan hunian yang dilengkapi danau buatan dan ruang terbuka hijau mencapai 50 persen dari luas lahan.

Hunian yang diberi nama Podomoro Park tersebut menurut rencana mulai diluncurkan secara resmi pada kuartal pertama tahun 2018. “ Dengan melihat indikator-indikator perekonomian nasional, kami optimistis produk baru ini akan terserap,” imbuh Agung.

Sementara itu, Pengamat Properti Yosi Hidayat Prabowo mengatakan, industri properti memang mengalami pelambatan di tahun 2017. Namun, hal ini bukan berarti pengembang hanya bersikap wait and see di tahun 2018. Yosi menyarankan, pengembang harus memanfaatkan momen tahun 2018, karena tahun berikutnya (2019) belum tentu kondisinya lebih baik dari tahun 2018. Di sisi lain, bagi investor (enduser), tahun 2018 merupakan momen yang tepat untuk membeli properti. “Tahun 2018 harus beli, karena melemahnya daya membuat harga properti murah,” katanya.

Menyinggung dampak kehadiran infratruktur terhadap potensi kenaikan nilai properti di Bandung Selatan, Yosi memprediksi kenaikannya berkisar 8 – 12 persen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.