Pariwisata Indonesia Optimis Cerah di 2022

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Menurut data Badan Pusat Statistik, secara kumulatif (Januari–Agustus 2021), jumlah kunjungan wisata mancanegara mencapai 1,06 juta kunjungan, turun sebesar 69,17% jika dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada periode yang sama tahun 2020 yang berjumlah 3,44 juta kunjungan.

Dari sisi kebijakan, pemerintah secara berkala mengimplementasikan PPKM untuk meminimalisir transmisi virus dan menghindari kasus dalam negeri melonjak naik. Selain membatasi kegiatan masyarakat, pemerintah juga gencar meningkatkan cakupan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk membangkitkan sektor usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dari keterpurukan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyusun protokol kesehatan dan panduan pelaksanaan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) bagi pelaku industri pariwisata.

Sertifikasi CHSE merupakan proses standarisasi kepada usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait, lingkungan masyarakat, dan destinasi pariwisata yang berfungsi sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah aman dan memenuhi protokol kesehatan. Adanya sertifikasi CHSE ini diharapkan dapat menjadi lampu hijau terhadap pemulihan sektor pariwisata di Indonesia.

CEO Bobobox Indonesia Indra Gunawan mengatakan, sektor pariwisata Indonesia kini sudah mulai bangkit dan Bobobox melihat peluang dalam kondisi tersebut. Saat ini, dikarenakan adanya pembatasan perjalanan mancanegara, masyarakat Indonesia sedang berada pada fase menikmati destinasi dalam negeri, terutama destinasi outdoor di alam terbuka. Pengalaman autentik dengan suguhan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal merupakan hal yang dicari para wisatawan saat ini.

“Bobobox melalui BoboCabin mencoba membawa authentic-localized-experience dari destinasi-destinasi wisata Indonesia kepada para wisatawan dalam negeri dan mancanegara nantinya. Kami juga optimis dengan pemulihan pariwisata Indonesia di 2022,” ujarnya dalam acara Bobobox Market Outlook Outdoor Travel Experience di Jakarta (30/11).

Dalam kesempatan yang sama Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky Manurung mengatakan, akhir-akhir ini terjadi tren positif liburan aman di mana orang-orang akan sangat patuh dengan imbauan 3M serta penyedia akomodasi yang juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat melalui CHSE. Hal ini merupakan sinyal positif akan bangkitnya gairah pariwisata di Indonesia di tahun mendatang.

“Kami juga mengimbau, walau situasi telah membaik, kita tidak boleh lengah, tetaplah patuh terhadap peraturan sehingga kita dapat kembali berwisata dengan aman dan nyaman,” katanya.

Menutup diskusi Bobobox Market Outlook Outdoor Travel Experience, Ketua Pelatihan Sumber Daya Manusia, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Alexander Nayoan menyampaikan, outdoor experience ini akan menjadi primadona bagi milenial nantinya sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut lagi.

“Peran PHRI adalah mempromosikan Prokes 3M kepada pengusaha akomodasi, mengimbau penggunaan aplikasi Peduli Lindungi kepada wisatawan, serta memberi masukan-masukan kepada pemerintah sehingga kedepannya dapat memajukan sektor pariwisata khususnya outdoor travel experience,” ungkapnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here