Penafsiran Kode dalam Aktivitas Pembayaran: Menjadikan Transaksi Hanya Sekejap Mata

Marketing.co.id – Setiap harinya banyak konsumen yang menggunakan kartu kredit, debit, dan prabayar untuk melakukan transaksi elektronik. Menggesek (swipe), menempelkan kartu (tap), dan memindai (scan) telah menjadi sebuah cara yang cepat dan efisien untuk bertransaksi.

Walaupun lebih cepat dari kedipan mata, para pengguna sulit mengerti proses canggih dibalik aktivitas tersebut guna memastikan adanya transaksi yang mulus dan aman.

Dalam kejadian yang sangat jarang terjadi, yaitu saat terjadi kesalahan pada proses pembayaran, orang baru mulai memikirkan bagaimana proses sebuah kartu bekerja pada proses pembayaran.

Pada kenyataannya, banyak hal dilakukan saat Anda menggesek kartu. Teknologi backend yang memungkinkannya untuk menjalankan berbagai aktivitas checks dan balances sangatlah menarik untuk diketahui.

Di saat Anda memberikan kartu untuk melakukan pembayaran di sebuah toko/merchant, otentikasi merupakan langkah pertama dari proses ini. Hal tersebut meliputi verifikasi identitas pembayar, dan keaslian kartu pembayaran.

Setelah itu, transaksi tersebut dikirim untuk otorisasi oleh bank yang mengeluarkan kartu pembayaran. Menariknya, langkah ini terjadi hanya dalam waktu 130 milidetik!

Setelah langkah pertama selesai, bagian utama kedua dari proses transaksi, yakni kliring (clearing) dan proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran (settlement), akan dilakukan.

Sebuah langkah tambahan dari perlindungan pembayaran, fase ini dapat memakan waktu hingga dua hari setelah pembelian dilakukan, untuk memverifikasi entitas berbeda yang terlibat dalam proses pembayaran.

Namun tidak perlu khawatir, karena Anda tidak perlu berada di toko tersebut selama dua hari, karena seluruh proses ini dilakukan di belakang layar (backend).

Pada waktu menerima tagihan, informasi kartu pembayaran yang diterima telah menjalani berbagai proses pemeriksaan (checks dan balances) untuk memastikan bahwa tagihan yang diterima adalah akurat.

Perlindungan Aktivitas Pembayaran

Sebagian besar dari kewajiban pembayaran berada di pundak pemegang kartu. Selain rangkaian proses multi-check yang dilalui oleh daftar rincian pembayaran untuk memastikan keamanan transaksi. Anda bisa melindungi diri dengan cara-cara berikut:

  • Apabila kartu pembayaran sempat jatuh ke tangan yang salah, sangatlah mudah memblokir kartu lewat telepon. Ini dapat mencegah dikenakan tagihan apabila Anda dapat membatalkan kartu sebelum fase settlement! Dan, walaupun Anda tidak dapat menelpon pada waktunya (timeline), jangan resah. Anda selalu dapat mengajukan refund apabila ada pembiayaan yang tidak sah. Apabila pihak bank menawarkan layanan notifikasi transaksi melalui SMS, pastikan Anda mendaftarkan diri untuk hal tersebut.
  • Chip EMV, (chip metalik berbentuk persegi panjang yang ada di bagian depan kartu) di mana hampir seluruh kartu telah dilengkapi dengan chip tersebut, memberikan lapisan keamanan tambahan di proses backend. Bagaimana bisa? Chip tersebut mengirimkan kode unik dan singkat kepada para pedagang (retailer). Hal Ini mencegah para hacker mengakses kartu Anda, membawa keamanan transaksi Anda ke level yang lebih tinggi.
  • Ke depannya, selain dengan tanda tangan dan pin, metode otentikasi pembayaran biometrik yang hanya dimiliki oleh diri Anda sendiri akan menjadi semakin populer. Kata sandi (password) yang unik dan kompleks adalah hal yang paling kuat untuk mencegah dan melawan penipu yang berusaha menirunya.

Kini untuk semakin menjaga keamanan transaksi pembayaran, Anda harus selalu memerhatikan segala perbedaan di riwayat transaksi. Dan, ketika suatu saat Anda menggesek atau menempelkan kartu, cobalah visualisasikan lapisan otentikasi yang harus dilalui oleh detail pembayaran Anda. Sebelum Anda mengetahuinya, ‘Persetujuan’ telah menunggu di tempat pembayaran!

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.