Platform Sosial Pencarian Kerja Atma Raih Pendanaan Lebih Dari US$5 Juta

Platform Sosial Pencarian Kerja Atma Raih Pendanaan Lebih Dari US$5 JutaDengan pendanaan baru ini platform sosial pencarian kerja Atma berencana meningkatkan kualitas produk dan layanan, menjalankan strategi go-to-market, dan memperluas tim hingga 100pada akhir tahun.

Marketing.co.id – Berita Digital | Atma, platform sosial pencarian kerja berbasis komunitas, berhasil melampaui target dan meraih lebih dari US$ 5 juta dalam putaran pendanaan tahap awal (pre-seed funding) yang dipimpin oleh AC Ventures, dengan partisipasi dari Global Founders Capital. Beberapa pendiri dan pimpinan perusahaan ternama seperti GoTo Group, Advance Intelligence Group, Ula, Lummo, Kopi Kenangan, Sampoerna Strategic, MMS Group, dan Xiaomi turut bergabung dalam putaran tersebut sebagai angel investor strategis.

Co-founder dan CEO Atma Edy Tan mengatakan, terinspirasi dari dampak sosial yang diberikan Gojek kepada 2,5 juta driver di sektor informal berdasarkan pengalamannya bekerja dengan komunitas driver selama menjabat sebagai Eksekutif di Gojek. Membawa misi serupa, Edy ingin menjangkau populasi yang lebih luas mencakup sektor formal. Ia menargetkan segmen pekerja berpenghasilan menengah ke bawah dari populasi usia produktif di Indonesia, yakni individu yang berpenghasilan kurang dari Rp 10 juta per bulan (atau sekitar US$ 700). Atma hadir dengan membawa misi untuk membantu lebih dari 100 juta orang di segmen ini agar mendapatkan peluang pendapatan yang lebih baik.

Kondisi pasar kerja saat ini ditandai oleh masalah inefisiensi yang merata meski proses digitalisasi telah terjadi secara masif. Proses rekrutmen yang terjadi di dalam perusahaan, tak jarang memakan waktu beberapa minggu sejak perusahaan tersebut mulai mempromosikan lowongan pekerjaan, hingga menerima kandidat yang memenuhi syarat untuk diwawancarai. Proses rekrutmen yang cukup panjang, mulai dari menemukan calon pekerja yang potensial, menyaring CV, hingga melakukan wawancara (via telepon atau tatap muka), tak jarang membuat calon pekerja merasa diabaikan untuk waktu yang lama.

Berbagai pain point yang dirasakan para pencari dan pemberi kerja sekarang telah mengakar  sejak lama. Bahkan, kehadiran era teknologi internet sekalipun belum mampu menghadirkan inovasi berupa solusi menyeluruh terhadap permasalahan ini. Berangkat dari permasalahan tersebut, Atma menghadirkan solusi produk dalam skala besar untuk mendefinisikan kembali proses pencarian kerja dan pengalaman pencarian kandidat yang ada.

“Para pencari kerja di segmen berpenghasilan menengah ke bawah menggambarkan pengalaman mencari kerja sebagai sesuatu yang membawa trauma emosional, sementara perusahaan mendeskripsikan pengalaman mencari kandidat sebagai sesuatu proses yang random (random walk). Di Atma, kami sedang membangun produk untuk mengubah pengalaman pencari & pemberi kerja secara keseluruhan menggunakan prinsip first-principle. Kemudahan, interaktivitas, sociability, personalisasi, dan gamifikasi akan menjadi elemen inti dari produk kami,” ujar Edy Tan.

Menurutnya, Atma bertujuan untuk membangun komunitas pencari kerja berpenghasilan menengah ke bawah terbesar dan teraktif untuk mewujudkan misi bersama, yakni menjadi lebih baik bersama Atma; mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, pendapatan yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik.

“Kita sedang memasuki era teknologi berbasis komunitas dimana segala sesuatu yang kita lakukan terpengaruh oleh individu ataupun sekelompok orang. Komunitas memberikan identitas, rasa memiliki, koneksi, dukungan dan pertumbuhan bagi para pencari kerja. Melalui komunitas, kami dapat memenangkan hati; ketika kami memenangkan hati, kami memenangkan pasar. Kami sangat bangga telah dipercaya investor terkemuka, pengusaha terbaik di kelasnya, pemimpin perusahaan terkemuka di Indonesia, dan talenta hebat yang berpikiran maju untuk memperjuangkan misi kami,” lanjut Edy Tan.

Atma didirikan oleh Edy Tan, mantan Chief of Driver di Gojek; Chris Gunawan, mantan Co-Founder RestoDepot dan Product Executive di Vara; Susan Suhargo, mantan Strategic Initiatives di Tencent dan Regional Marketing di Gojek; Tim Young, mantan Investor di Atlas Asset Management dan Fixed Income Trader di HSBC; dan Monica Oudang, Ketua YABB – GoTo Foundation dan mantan CHRO Gojek yang menjabat sebagai penasehat.

Dengan pendanaan baru, Atma berencana untuk lebih meningkatkan kualitas produk dan layanan, menjalankan strategi go-to-market, dan memperluas tim yang diharapkan mencapai 100 orang pada akhir tahun ini.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.