Rayakan HUT Pertama, KISAKU Gelar KISAKU Sustainability Program

Marketing.co.id – Berita Consumer Goods I Merayakan ulang tahun pertamanya, KISAKU meluncurkan KISAKU Sustainability Program. Selain menghapus penggunaan plastik sekali pakai dan pemberian diskon 10% bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri, dalam program ini KISAKU juga memperkenalkan penggunaan gelas plastik tanpa sedotan (strawless cup), serta memulai kolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan.

Kisaku
KISAKU berkolaborasi dengan pemerintah setempat, agar secara bersama dapat berkontribusi untuk menjaga lingkungan.

Catherine Halim, Co-founder dan Managing Partner KISAKU mengatakan, “KISAKU Sustainability Program hanyalah langkah kecil untuk lingkungan yang lebih baik, apalagi kami juga sadar bahwa bisnis ini sulit untuk 100% menghapus penggunaan bahan plastik. Oleh karenanya kami memutuskan berkolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan dalam Program Daur Ulang KISAKU, agar sampah yang masih kami hasilkan bisa diolah secara lebih baik,” kata dia.

Baca juga: Inovasi Jadi Kunci Merek Bertahan di Masa Pandemi

Melalui program ini, dia melanjutkan, KISAKU akan mengajak pelanggan untuk mengembalikan produk daur ulang yang terdiri dari botol air minum kemasan, botol KISAKU (160ml, 250ml, dan 1 liter), serta gelas plastik. Tiap pelanggan yang mengembalikan satu produk daur ulang akan mendapat satu stempel di kartu Program Daur Ulang KISAKU.

“Setelah mengumpulkan 10 stempel, pelanggan dapat menukarkannya dengan satu buah minuman Iced/Hot Black, Iced/Hot Latte, Iced/Hot Kampoeng Latte, Iced/Hot Pandan Latte, Iced/Hot Chocolate, dan Iced/Hot Mocha. Nantinya tiap produk daur ulang yang berhasil dikumpulkan oleh KISAKU akan dikirimkan ke Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan, untuk diolah lebih lanjut dengan bekerjasama bersama pihak ketiga,” imbuh Catherine.

Senada dengan itu, Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Administratif Jakarta Selatan menyatakan bahwa tanpa adanya pemilahan sampah yang benar, maka Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan penuh dalam jangka waktu maksimal dua tahun. Untuk itu pemilahan sampah penting dilakukan, agar sampah daur ulang dapat dimanfaatkan kembali oleh pihak ketiga sehingga membantu mengurangi volume sampah di TPA. Ada empat komponen yang dapat didaur ulang, yaitu kertas, plastik, besi dan logam, serta kaca.

Baca juga: KISAKU Berikan Pilihan dengan Susu Gandum dan Almond

Data dari Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan menyebutkan bahwa selama Januari – September 2020, sampah kertas menempati urutan pertama sejumlah 106.491 kg, sementara urutan kedua ditempati sampah plastik dengan jumlah 61.075 kg. Selanjutnya urutan ketiga ditempati oleh sampah besi dan logam sejumlah 12.948 kg, dan kaca di urutan keempat dengan jumlah 10.139 kg.

Namun selama pandemi ada penurunan jumlah sampah daur ulang, terutama sampah kertas (menurun hingga 45%) dan sampah plastik (menurun 42%). Penurunan ini disebabkan oleh penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB), sehingga mengurangi waktu operasional mal dan pasar yang merupakan area penghasil sampah terbesar.

Ellen De Wilde, Ketua Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan mengatakan,”Dengan bergabung bersama kami dalam memaksimalkan program daur ulang plastik, kertas, besi dan logam, serta kaca. Kami juga berharap bahwa inisiatif yang telah dilakukan oleh KISAKU dapat memberikan inspirasi bagi perusahaan lain untuk melakukan hal yang sama, sehingga secara bersama kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik.”

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.