Resto Lovers sebagai Ujung Tombak Pemasaran

www.marketing.co.id – Saat ini, semakin banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan kelebihan komunitas. Salah satunya adalah RestoDB yang kini memiliki 17.000 anggota pencinta kuliner yang diberi nama “RestoLovers”.

Bingung mencari tempat makan? Mungkin lantaran menu yang disajikan rasanya sudah terlalu menjemukan ataupun bosan dengan suasana tempat makan yang relatif sama. Siapa tahu ini bisa jadi solusi, coba jelajahi dunia maya, di situ akan ditemukan banyak portal yang bisa dijadikan literatur tempat makan, salah satunya www.restodb.com.

Bisa ditebak, sesuai namanya, RestoDB.com, situs ini tentunya memberikan segala informasi tentang restoran. Bila sudah mengaksesnya, banyak data yang tersajikan secara terperinci, seperti nama, alamat, dan nomor telepon restoran, menu-menu unggulan dan harga makanan, termasuk nuansa dan interior restoran yang ditawarkan.

Bukan hanya itu, deskripsi restoran—semisal penghargaan yang pernah diperoleh hingga biodata chef atau pemilik restoran—pun turut diinformasikan, sekaligus foto-foto eksklusif yang dapat memberikan gambaran tentang restoran yang bersangkutan.

Kehadiran situs ini sebetulnya berawal dari pengalaman sang pemilik, Franky Effendy, yang hobi kuliner, sekembalinya menuntut ilmu dari salah satu universitas di Amerika Serikat pada tahun 2006. Kala itu, ia kesulitan memperoleh informasi tempat-tempat makan di Indonesia. Padahal pelaku bisnis kuliner sangat banyak dengan berbagai penawaran dan keuntungannya.

Melihat kondisi ini, Franky memutuskan membuat situs kuliner demi menyalurkan hobi dan membantu sesama pencinta kuliner. Nama RestoDB.com dipilih, sebab domain akan menjadi kata kunci yang mempermudah para peselancar di dunia maya untuk menemukan pencariannya. Kata-kata ini juga familier di telinga masyarakat, kata “resto” berarti restoran, sedangkan “DB” merupakan singkatan dari database.

Sesuai misi Franky, situs ini bertujuan memberikan informasi restoran di Indonesia, terutama restoran yang menyajikan menu-menu terbaik—termasuk restoran di Singapura dan New York, Amerika. Khusus wilayah Jakarta dan Bandung, informasi disuguhkan secara lengkap, sementara untuk wilayah lain masih sebatas pelengkap.

“Para pengunjung RestoDB.com, bukan hanya dapat melihat dan mengetahui data-data tentang restoran tertentu, tetapi juga dapat me-review restoran tersebut dan memberikan pesan serta kesan usai mengakses situs ini,” ungkap dia.

Franky mencermati perkembangan situs-situs kuliner dewasa ini sudah mulai berkembang dibandingkan beberapa tahun lalu. Namun, sayangnya tidak diimbangi dengan informasi yang up to date. Berbeda dengan RestoDB yang mengutamakan informasi terkini dan kecepatan akses di situsnya. Keunggulan lain, pada search engine optimizer. “Bila ada yang mencari informasi restoran melalui Google, Yahoo, atau Bing, kemungkinan besar RestoDB ada di halaman pertama dan menge-link ke beberapa situs restoran klien,” ujar dia.

Konsep RestoDB awalnya menjadi direktori yang menyajikan data-data lengkap dari berbagai restoran yang ada di Indonesia. Karena banyaknya permintaan dari pengunjung, konsep direktori berganti, dan hingga sekarang menjadi lebih fokus pada komunitas yang diberi nama RestoLover.

Komunitas ini telah memiliki lebih dari 17.000 anggota dan terus berkembang, terdiri dari masyarakat yang berdomisili di Jakarta dan kota-kota sekitarnya. “RestoLovers sebenarnya dibangun oleh teman-teman sendiri yang suka kuliner, untuk saling bertukar informasi mengenai lokasi, menu, harga, termasuk diskon-diskon yang ditawarkan restoran,” jelas penyuka nasi goreng ini.

Guna memanjakan member komunitas, beberapa fitur menarik pun dihadirkan, seperti artikel, kuis, dan fasilitas lainnya yang dapat memudahkan mereka untuk berkomunikasi dengan sesama member. Ada juga galeri foto yang dapat memuat gambar-gambar have fun di sebuah restoran dan dapat juga dikirimkan kepada RestoLovers lainnya.

Kendati situs ini merupakan wadah bagi para pencinta kuliner, pengelolaannya bersifat komersial. RestoDB.com menawarkan produk-produk berupa ruang iklan dan program-program bagi seluruh restoran di Indonesia. Saat ini, restoran yang telah bekerja sama cukup banyak—sekitar 50 restoran, mulai dari kaki lima sampai bintang lima terkenal. “Mulai dari restoran kecil sampai yang paling mewah,” ujar dia.

Sementara, pola pemasaran yang diusung, mengajak para pemilik restoran untuk melakukan promosi-promosi, baik di lingkungan restoran yang bersangkutan maupun membantu dalam penyebaran promosi tersebut di luar lingkungan mereka. Salah satu strateginya memanfaatkan para member RestoLovers dengan mengirimkan informasi-informasi up to date lewat majalah promosi, SMS, pesan di akun RestoLovers, dan email. “Ke depan, bila memungkinkan akan dikembangkan melalui media sosial,” tambah Franky.

Franky yang juga general manager information technology pada sebuah perusahaan finansial di Jakarta mengatakan, pemain di situs kuliner masih sangat jarang dan terbuka peluang yang besar untuk pengembangan, meskipun skala bisnisnya memang tidak terlalu besar. Namun, bisnis ini bisa dikatakan lumayan karena pelaku bisnis kuliner cukup banyak dan potensi pasarnya besar dan terus bertumbuh. Sayangnya, ketika ditanya omzet yang diperoleh, Franky tidak bisa menjelaskan lebih banyak. “Untuk sekarang belum bisa menjadi bisnis utama, masih sebatas bisnis sampingan,” kilah dia.

Lantaran skalanya kecil, bisnis situs kuliner tidak membutuhkan banyak SDM. Karena itu RestoDB hanya memiliki tiga karyawan sebagai admin yang mengelola informasi-informasi dan database yang diperoleh dari para pencari data outsource, serta didukung partisipasi aktif dari pelaku bisnis restoran—baik baru maupun yang telah berjalan—dengan kiriman data dan foto-foto terbarunya.  (Moh. Agus Mahribi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.