Marketing.co.id – Berita Marketing | Adanya kewajiban orang tua untuk bekerja dan menemani anak dalam masa pertumbuhannya, tidak jarang membuat sebagian orang tua memilih membagi fokus di waktu yang bersamaan. Tumbuh kembang anak yang turut dipengaruhi oleh lingkungan tempat bermainnya, membuat orang tua perlu menciptakan suasana rumah yang aman dan nyaman bagi anak.
Fence atau pagar bayi menjadi salah satu peralatan bayi untuk menemani tumbuh kembang anak. Sebuah fence yang baik bukan hanya untuk membatasi ruang bergerak, namun didesain untuk dapat menjadi ruang bermain dan eksplorasi anak dalam belajar berdiri dan berjalan. Cobyhaus Indonesia sebagai brand premium korean playmat dan fence, merespon hal tersebut dengan menghadirkan produk fence berkualitas terbaik.
Cobyhaus Indonesia meluncurkan koleksi terbaru dalam kategori fence dengan tema sky and monochrom. Didesain secara khusus melalui riset mendalam untuk memastikan kualitas dan bahan yang sesuai dengan anak Indonesia, Cobyhaus Indonesia ingin membantu para orang tua menjaga psikologis anak agar tidak merasa terkurung.
“Sesuai dengan misi kami, bahwa pagar bermain bukan sebagai tempat mengurung si Kecil, namun tempat yang aman, bagi mereka mengeksplorasi dirinya. Seperti, belajar berdiri, berjalan, dan lainnya,” ujar Caroline Victoria, CEO Cobyhaus Indonesia.
Sky Fence hadir dengan ukuran per-panel yang lebih besar, dengan hanya memerlukan 6+2+2 untuk playmat ukuran M dan 8+2+2 untuk playmat ukuran XL. Cobyhaus menawarkan pilihan warna seperti Grey – White dan Tale Tosca – White. Dengan ukuran yang lebih besar dari varian produk fence sebelumnya, Sky Fence siap dibawa pulang dengan merogoh kocek sebesar Rp1.800.000.
Dalam satu set Sky Fence terdapat enam panel (63 x 60 cm), 2 standalone (63 x 70 cm), 1 papan main (63 x 70 cm), dan 1 pintu (63 x 70 cm). Seluruh desain fence Cobyhaus dirancang dengan tinggi ideal yang tidak lebih dari 70 cm untuk menjaga psikologis dan merangsang tumbuh kembang anak dalam proses belajar merangkak dan berjalan.
Cobyhaus merekomendasikan orangtua untuk memperkenalkan anak dengan fence sejak usia 4-5 bulan. Hal ini bertujuan untuk membiasakan anak mengenal fence dan tidak takut lagi di usia 8-12 bulan. Lebih lanjutnya, anak-anak akan cenderung merasa aman dan terlindungi saat berada di dalam fence.
Caroline Victoria menekankan terkait kewajiban terhadap bumi, di mana Cobyhaus telah menggunakan karton dan plastik untuk kemasan dari bahan yang dapat didaur ulang (recycled). “Cobyhaus berharap akan selalu menjadi teman terbaik untuk Ibu-ibu Indonesia, sehingga dapat mewujudkan misi kami sebagai sahabat keluarga Indonesia,” tutupnya.
