The Sadara Resto Kolaborasikan Menu Fusion, Galeri, dan Ruang Serba Guna

Marketing, Jakarta – Mengusung konsep holistic building, ‘The Sadara’ Resto boleh dibilang menjadi pionir restoran keluarga di area Jakarta Barat yang mengkolaborasikan ragam menu fusion lezat dan galeri lengkap dengan ornamen artistik ikonik yang mana kesemuanya memiliki makna atau filosofi.

Dalam jumpa pers yang digelar bersamaan dengan Soft Opening The Sadara,  Sabtu, 11 Januari 2020 kemarin, Dewi Puspasari, Pendiri dan salah satu kolaborator mengungkapkan, konsep holistic building diusung dengan apik bersama para kolaborator dari berbagai elemen mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Dia mengatakan, setiap lantai bangunan di The Sadara seperti mampu ‘berbicara’ dan memiliki filosofi di setiap ruangnya. Lantai 1 dan 2 disediakan untuk para tamu yang ingin menikmati hidangan menu Indonesian fusion yang bersifat progresif, sekaligus ambience Scandinavian, brutalist ideas, dan minimalis.

“Lantai 3 di salah satu sisi bangunan memiliki ambience tersendiri. Dengan konsep ‘function hall’ dan peruntukkan disewa kebutuhan yang berbeda seperti halnya MICE, wedding, merchandise display, dan lain-lain. Hal ini dapat merespon para UKM dan menjadi ‘melting pot’ bagi  seluruh elemen masyarakat”, papar Dewi.

Dewi menambahkan, nama The Sadara diambil dari bahasa Sangsekerta yang memiliki arti ‘yang pertama’. Bicara menu, berbagai menu fushion The Sadara merupakan inovasi dari kolaborator Harnaz Tagore yang merupakan pakar kuliner dari Komunitas Jalan Sutera. Harnaz juga selama ini dikenal terlibat dalam program kuliner nusantara di salah satu stasiun televisi swasta.

Soft Opening The Sadara Resto

Menu – menu fusion yang dihadirkan antara lain untuk menu pembuka (Apetizer) terdiri Singkong Sambal Roa, dan Crispy Ayam Skin. Kemudian untuk Soup ada Lempah Ribs (Iga Sapi), Oriental Corn Soup, dan Soto Betawian.

Untuk menu utama (main course) tersedia Rempah Ribs, Nasi Goreng Kecombrang, Ikan Sambal Nyonya (kakap putih), serta Braise Bebek Rempah. Kesemua menu fusion tersebut disajikan dengan saus khusus khas The Sadara.

“Kuliner Indonesia itu terkenal lezat, The Sadara ingin membuatnya naik kelas dengan penyajian fusion dimana perpaduan menunya tetap dengan komposisi bumbu asli,” ungkap Harnaz.

Harnaz menambahkan bahwa menu-menu fusion tersebut bersifat progresif dan masih akan terus ada penambahan kedepan.

Dalam kesempatan yang sama, Andy Dewantoro (Art Director of The Sadara) menambahkan, kekuatan dasar dari artwork 3D yang bertajuk “Solipsism”, menjadi vocal point dan entitas dari The Sadara.

“Pintu mobil yang sengaja diekspos merupakan simbol dari keterbukaan yang terkait dengan perasaan aman dan tidak aman sebagai seorang manusia biasa. Ghost word, rangkaian fotografi yang bersifat monokrom dan blur, sebagai bentuk harmonisasi masa lalu yang seringnya dianggap tidak relevan dengan keadaan saat ini,” ujar Andy.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.