7 Tips Agar Startup Anda Bisa Bertahan dan Terus Tumbuh

tips agar startup Anda bisa bertahanDalam artikel ini Anda akan menemukan tips agar startup bisa bertahan dan terus tumbuh.

Marketing.co.id – Berita UMKM | Indonesia merupakan salah satu negara dengan perusahaan rintisan (startup) terbanyak di dunia. Berdasarkan Startup Ranking, Indonesia memiliki 2346 startup per tahun 2022.

Salah satu faktor yang membuat bisnis startup menjadi sangat laku di Indonesia adalah karena perkembangan teknologi yang kian pesat. Ditambah, saat ini masyarakat Indonesia sudah mulai terbuka dengan adanya teknologi baru.

Menjamurnya perkembangan startup di Indonesia memperlihatkan betapa strategisnya pasar di negeri ini untuk memulai bisnis. Beragam startup hadir dengan inovasi dan rangkaian produk, serta diperkirakan ke depannya masih banyak yang bisa dijanjikan dari pertumbuhan teknologi startup di Indonesia.

Dari ribuan startup yang ada di Indonesia, banyak di antaranya sukses menjadi unicorn. Tentu saja hal itu menjadi inspirasi bagi anak-anak muda Indonesia untuk mengikuti jejak mereka dengan membangun startup-nya sendiri.

Namun kenyataannya, membangun startup tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak hal yang harus diperhatikan agar para founder bisa lebih siap memulai bisnis startup dan terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.

Sekertaris, Kombil HK Macau KADIN, Expert in Ecosystem Ecommerce, Fintech & Digital Dr. Agus Tjandra kepada Marketingcoid mengatakan, setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan para founder agar startup yang dibangunnya bisa bertahan dan tumbuh.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan para founder startup agar bisnisnya bisa bertahan dan tumbuh ala Agus Tjandra yang juga merupakan penulis buku “Challenge Yourself”.

  • Memiliki produk atau layanan yang dibutuhkan banyak orang

Stratup yang bisa bertahan dan tumbuh adalah startup yang memiliki produk atau layanan yang bermanfaat dan dibutuhkan banyak orang. Sederhana, cepat dimengerti, dan dipelajari.

Bagaimana menciptakan produk yang inovatif dan kreatif. Untuk menciptakan produk yang dibutuhkan banyak orang, Anda sebagai founder bisa memulainya dengan mencari kebutuhan pasar, tes produk, dan mengembangkan produk atau layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Baca Juga: 5 Alasan Konsumen “Ogah” Membeli Produk Anda

  • Memiliki tim yang solid

Berhasil atau tidaknya seorang pemimpin dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya. Terutama oleh orang-orang yang berada dalam teamwork-nya. Jika tim ini dapat bekerja dengan efektif, target besar pun dapat diraih dengan mudah. Jika tidak, tentu saja sebaliknya.

Tim yang baik adalah tim yang setiap individu di dalamnya dapat bertindak dan bergerak untuk tujuan yang sama, yaitu target yang hendak dicapai. Mereka memiliki motivasi, semangat, loyalitas, dan dedikasi yang diikat  oleh komitmen yang kuat dan tak teringkari. Baca Juga: Tips Membangun Tim Yang Solid

Tentu saja tidak mudah membentuk tim seperti ini karena tim terdiri dari beberapa individu, dan setiap individu memiliki karakter, latar belakang kehidupan dan sosial, serta mindset yang berbeda-beda.

Tugas Anda sebagai pemilik atau pemimpin adalah menyatukan semuanya agar hanya ada satu pola pikir, kepentingan, dan keinginan. Jika Anda ingin tahu caranya, berikut tips dan triknya. Baca Juga: Tips Meningkatkan Komitmen dan Kontribusi Tim Kerja.

  • Memiliki modal yang cukup

Umumnya bisnis startup  dirintis dengan modal yang tidak besar dan manajemen keuangan yang belum stabil. Agus Tjandra  mengatakan, stratup yang akan bertahan dan tumbuh adalah startup yang memiliki modal yang cukup dan dapat beroperasi minimal 2 tahun ke depan. Baca Juga: 3 Kunci Utama dalam Dalam Merintis Bisnis

Sebuah startup umumnya akan memulai pembiayaan usaha itu dengan bootstrapping. Yakni, memulai bisnis baru dengan modal seadanya dari kantong atau simpanan founder atau pemilik (owner) sendiri. Kemudian, mengandalkan perputaran pendapatan untuk mengembangkan usaha.

Ketika early-stage startup telah mencapai tahapan product-market fit, dimana salah satu indikator yang dapat dilihat adalah dari pertumbuhan jumlah pengguna dan transaksi penjualannya, maka early-stage startup dapat mulai mempersiapkan diri dalam pengembangan bisnis yang lebih luas dan mencari investor.

  • Konsisten menjalankan visi dan misi

Startup yang akan bertahan dan tumbuh adalah startup yang memiliki visi dan misi yang dijalankan dengan konsisten oleh para founder-nya. Selalu ingat bahwa investor akan melihat kematangan visi dan misi, keyakinan Anda terhadap produk serta perencanaan Anda. Karena itu, penting bagi founder untuk menyusun target bisnis yang jelas, spesifik, dan terukur untuk meyakinkan calon investor.

  • Menyadari bahwa pelanggan adalah raja

Agus Tjandra mengatakan bahwa para founder harus menyadari bahwa pelanggan adalah raja. Pelanggan merupakan aspek paling penting bagi bisnis apapun. Kenyataan ini tak terbantahkan oleh mereka para pelaku bisnis, apalagi dalam kondisi persaingan pasar yang kian sengit seperti sekarang ini.

Malah, banyak eksekutif yang mengatakan kepada para karyawannya bahwa mereka harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan. Hal itu dikarenakan hidup-matinya perusahaan tergantung pada pelanggan.

  • Memiliki konsep bisnis yang jelas

Tip berikutnya adalah startup yang akan bertahan dan tumbuh adalah stratup yang memiliki konsep bisnis yang jelas dengan satu target yaitu profitable business. Bukan mengandalkan atau mengharapkan dari investor.

Konsep bisnis atau business plan ini akan menjadi pedoman dalam memulai dan menjalankan bisnis. Beberapa poin penting untuk diketahui dalam membuat konsep bisnis ini di antaranya analisa pasar, deskripsi brand, penjelasan produk, strategi pemasaran dan analisa keuangan.

Meskipun terlihat sepele, nyatanya membuat business plan atau perencanaan bisnis penting dilakukan sebelum memulai bisnis itu sendiri. Adanya perencanaan bisnis ini memudahkan kita dalam mengambil keputusan dan mengembangkan bisnis. Kita jadi tahu gambaran secara garis besar tentang bisnis yang kita rintis tersebut.

  • Mampu menciptakan komunitas

Terakhir, menurut Agus Chandra, stratup yang akan mampu bertahan dan tumbuh adalah startup yang mampu menciptakan komunitas yang besar dan solid.

Salah satu kebiasaan konsumen pada umumnya, terutama di Indonesia, adalah berkumpul dan bersosialisasi. Orang-orang yang berkumpul dan mempunyai minat yang sama bisa membentuk suatu komunitas. Baca Juga: Pentingnya Komunitas di Era Digital

Ketika perusahaan fokus untuk membangun komunitasnya, semakin peduli untuk membantu dan mendekatkan diri dengan pelanggan, maka tindakan ini bisa menciptakan keterikatan emosional antara perusahaan dan pelanggan.

Ini adalah awal yang bagus ketika para pelanggan merasa mereka punya corong dan media sendiri untuk menyalurkan aspirasi dan berpartisipasi. Mereka bisa merasa punya peran dan eksis di suatu tempat, walaupun tidak secara fisik berada di sana. Dari sinilah perusahaan punya peluang untuk meningkatkan loyalitas semua pelanggannya.

Itulah beberapa tips agar startup Anda bisa bertahan dan bertumbuh. Apakah Anda memiliki cara lain? Beritahu kami dalam kolom komentar!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.